Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU), Wara Sinuhaji telah mengatakan Buku "Sebuah Pengantar Sejarah Kerajaan Urung Senembah di Aula T. Amir Ridwan, FIB USU, yang "dibedah" pada Selasa (20/12) lalu punya tulisan lengkap tentang sejarah Kerajaan Urung Senembah.
"Sampai saat ini, dengan diterbitkannya buku Sebuah Pengantar Sejarah Kerajaan urung Senembah, baru Urung Senembah yang punya tulisan lengkap tentang sejarah kerajaannya. Kerajaan lain belum ada yang menuliskan secara lengkap tentang sejarahnya," katanya.
Menanggapi pernyataan Wara Sinuhaji dan kegiatan bedah buku itu secara umum, penyair sekaligus budayawan Sumatera Utara Zulkarnaen Siregar berharap kepada akademisi sejarah-antropologi-arkeologi yang ada di Sumatera Utara untuk menindaklanjuti buku tersebut ke dalam sebuah program riset.
"Apa yang bisa dilakukan atau apa follow up dari buku ini. Saya kira akademisi harus melakukan riset tentang Urung Senembah ataupun 3 urung lainnya," katanya saat dihubungi oleh MedanBagus.com, Jumat (23/12).
Zulkarnaen menjelaskan, riset tersebut dibutuhkan agar masyarakat mendapat informasi tentang sejarah empat Kerajaan Urung
"Akademisi harus mampu mendapatkan justifikasi dengan teori yang menguatkan keempat urung tersebut setelah dilakukan penelitian baik dalam kajian antropologi, arkeologi, mapun sejarah," jelasnya.
"Ini baru membangun pandangan yang kuat tanpa ada lagi muncul pandangan anasir-anasir lainnya," tambahnya.
Apabila akademisi di Sumatera Utara benar-benar melakukan riset tersebut, maka masyarakat juga akan mengetahui kejelasan sejarah tentang hubungan empat Kerajaan Urung dan Kesultanan Deli.
"Kenapa Kota Cina bisa dilakukan penelitian, empat Urung ini tidak bisa. Riset ini penting dilakukan agar kita mendapat informasi yang kuat tentang apakah sebelum Kota Cina maupun Kesultanan Deli ada, empat Urung ini sudah eksis," demikian Zulkarnaen.[rgu]
KOMENTAR ANDA