Peresmian gedung ruang Praktek otomotif Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Yayasan Panca Abdi Bangsa (PABA) Binjai, di laksanakan di Sekolah PABA Binjai, yang beralamat di Sekolah PABA, jalan Padang Sidempuan, kelurahan Rambung Barat, Binjai Selatan, Kamis (22/12).
Bantuan pembangunan ruang praktek siswa (RPS) SMK tahun 2016, dari Direktorat PSMK, yang menelan anggaran sebesar 237.795.000, di resmikan oleh pengurus yayasan PABA serta para kepala sekolah dan guru PABA.
Erry Abimayu selaku Sekjen yayasan PABA mengatakan, ruang praktek baru yang baru selesai di bangun nantinya akan di jadikan sebagai ruang praktek bagi jurusan otomotif Tekhnik kendaraan ringan.
"Gedung ini peruntukannya untuk mendukung sarana belajar bagi siswa kami yang ada di SMK PABA," terangnya.
Saat di singgung polemik yang pernah terjadi di yayasan PABA, tentang penyelewengan dana BOS dan dana DAK 2015, hingga pernah terbit di salah satu media cetak mingguan, Erry Abimayu yang di dampingi oleh kepala sekolah SMP PABA, Raden Puja Kirana Sitepu, membenarkan pernah dimuat di media cetak, namun berita yang di tulis tersebut adalah tidak benar.
"Memang pernah datang seorang anggota LSM ke sekolah kami, dan bertemu langsung dengan kepala sekolah SMP PABA," bebernya sembari disuruh menanyakan kejelasannya kepada kepala sekolah SMP PABA, Raden Puja Kirana Sitepu.
Raden Puja Kirana Sitepu mengatakan, bahwa jawaban dari pertanyaan atas dirinya tidak sama dengan yang di muat oleh media tersebut.
"LSM tersebut menanyakan kepada saya tentang benar atau tidaknya penyelewengan dana BOS dan DAK 2015, lalu saya jawab kepada mereka, untuk menindaklanjuti benar gaknya, coba cek ke inspektorat, karena hal itu sudah di tangani oleh pihak Polres dan pihak inspektorat. Dan semua laporan sudah kita serahkan ke inspektorat Binjai dan sudah di kerjakan sesuai petunjuk Teknis (juknis) dari inspektorat," beber Raden Puja.
Hal itu juga di benarkan oleh Erry Abimayu selaku Sekjen di Yayasan PABA, yang terus bersama dengan Raden Puja Kirana Sitepu.
"Hasil musyawarah yang di hadiri dan di saksikan oleh mama kami, ketua yang lama yaitu Supri Hamdani (abang kandung Erry Abimayu) harus berganti jabatan dengan salah satu keluarga kami juga, karena sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa jabatan ketua yayasan di ganti setiap lima tahun sekali," beber Abimayu.
Erry Abimayu yang merupakan Anak ke empat dari enam bersaudara pasangan dari alm Ir Abdul Latief SY Ginting dan Hj Sukartini br Sitepu, mengatakan sudah hampir enam bulan ini abang kandungnya (Supri Hamdani) tidak mau lagi di ajak berdiskusi dan selalu menghindar.
"Abang saya itu pernah jumpa salah seorang guru di sekolah kami, dia mengatakan kepada guru kami bahwa sekolah PABA kalau gak hancur mungkin terjual. Apa pantas dia mengatakan seperti itu, sementara sekolah tersebut adalah amanah orangtua kami, masak di suruh tutup," ucapnya dengan penuh haru.
"Saya berharap Cita cita luhur dari orang tua kami harus tetap eksis dan tetap berjalan, dan untuk abang saya Supri Hamdani, tolong ikuti kata hati dan jangan terprovokasi, karena semuanya bisa di musyawarahkan," harap Erry Abimayu.
Dirinya juga menambahkan bahwa mereka sekeluarga sebanyak enam orang mempunyai kontribusi di yayasan PABA tersebut.
"Karena tidak di ajak untuk berdiskusi, akhirnya Supri Hamdani di keluarkan dari yayasan,
Begitupun kami tetap menerima dirinya untuk ikut kembali bersama sama," demikian Erry Abimayu.[rgu]
KOMENTAR ANDA