Kerajaan Maroko dan Republik Federasi Rusia memulai pembicaraan untuk memperkuat hubungan intelijen dan keamanan kedua negara.
Hari Jumat kemarin (16/12) Raja Muhammad VI menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, di Kasablankan. Disebutkan dalam pertemuan keduanya membahas sejumlah isu yang terkait dengan sector keamanan.
Seperti diberitakan Maghreb Arab Press, Raja Muhammad menyampaikan komitmen negaranya memperkuat kerjasama keamanan dan intelijen dengan Rusia.
Selain bertemu Raja Muhammad VI, Patrushev juga bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Maroko, Mohamed Hassad, untuk mempertajam pembicaraan mengenai strategi paling efektif dalam memerangi terorisme.
Dalam hal ini, kedua belah pihak mendiskusikan kerjasama otoritas hukum, pelayanan khusus dan penegakan hukum untuk memerangi terorisme dan ekstremisme agama, kejahatan transnasional dan perdagangan obat-obatan terlarang.
Yang juga dibahas dalam pertemuan itu adalah kekuatan teror melalui jaringan internet.
Secara umum, kedua negara bersepakat bertukar pengalaman dalam meningkatkan kerangka kerjasama formal dalam melawan terorisme dan melawan terorisme di ruang siber.
Perhatian khusus diberikan kepada penggunaan teknologi internet oleh kelompok teroris dan upaya menyebarkan dogma ektremisme di dunia maya.
Pejabat lain yang ditemui Patrushev selama berada di Kasablanka adalah Direktur Badan Intelijen Maroko (DGED) Yassine Mansouri. Dalam pertemuan ini, keduanya membahas sejumlah isu terkait keamanan di kawasan Sahara dan sahel serta Timur Tengah.
Hubungan antara Maroko dan Rusia semakin signifikan setelah Raja Muhammad VI mengunjungi Moskow bulan Maret lalu. Dalam pertemuan itu, Vladimir Putin mengatakan pihaknya mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh posisi Maroko dalam sengketa Sahara.
Di sisi lain, Maroko merupakan salah satu partner dagang penting bagi Rusia. Sebanyak 15 persen produk agrikultur Maroko diekspor ke Rusia. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA