Situasi masyarakat jelang Pilkada serentak awal tahun 2017 musti disikapi penuh kedewasaan. Apalagi, ekses perebutan pemilih begitu gencar yang membuat masyarakat terbelah dukungannya.
"Kejadian-kejadian di masyarakat, bisa diinterpretasikan berbeda melalui kampanye masif di media sosial yang menyulut emosi masyarakat," kata Sekjen Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pius Bria di Jakarta, Jumat (16/12).
Karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak terhasut provokasi yang belakangan ini marak melalui medsos.
"Informasi yang beredar di media sosial harus disikapi arif bijaksana, jangan malah menambah masalah. Semua peristiwa hukum mesti diselesaikan melalui aparat hukum yang menanganinya," imbuhnya.
Dia juga mengingatkan rentetan peristiwa yang terjadi di Sabu Raijua terkait penganiayaan terhadap murid SD di NTT, mesti dipercayakan aparat penegak hukum.
"Kami menyayangkan dan mengutuk keras terjadinya peristiwa itu dan minta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama semua tokoh agama dan masyarakat saling menjaga memelihara kerukunan. Kita berharap publik tidak menyebarkan informasi yang hanya memperkeruh situasi sosial masyarakat," tandasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA