Komisi V DPR mengapresiasi Pemrov Sumatera Utara dalam mempersiapkan transportasi menjelang libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Berdasarkan pantauan anggota Komisi V, Pelabuhan Belawan, Stasiun Kereta Api Bandara Medan, dan Bandara Internasional Kuala Namu, persiapannya cukup bagus.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhidin M Said saat melakukan kunjungan spesifik ke Sumut diikuti sejumlah anggota Komisi V DPR, Rabu (14/12).
Menurut Muhidin, Pelabuhan Belawan sudah cukup bagus bahkan sudah sangat meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Tadi kita sudah cek langsung Kapal Kelud dan sempat berdialog dengan penumpang. Baik mereka yang datang maupun yang pergi, ternyata semua penumpang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan otoritas pelabuhan, Pelni maupun Penanggungjawab Pengelolaan dari Pelindo I," jelas Muhidin.
Pelabuhan Belawan terletak dibagian utara kota dan pelabuhan ini merupakan pelabuhan Indonesia tersibuk di luar Pulau Jawa. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan pelayanan di hari libur nanti. Karena otoritas pelabuhan, Pelni maupun Penanggungjawab Pengelolaan dari Pelindo I akan memberikan pelayanan maksimal.
"Memang itulah kewajiban pemerintah harus hadir disitu dan melihat langsung bagaimana kesiapan-kesiapan yang dilakukan baik dari Pelni maupun dari Pelindo I," tambah Muhidin.
Begitu juga dengan Bandara Internasional Kuala Namu, apakah Angkasa Pura I dan otoritas bandara juga akan melakukan hal yang sama dalam menyambut dan mempersiapkan libur panjang serta memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh masyarakat yang ingin memanfaatkan transportasi pesawat udara.
Terkait dengan transportasi Kereta Api dalam kota, Politisi Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, pengguna transportasi kereta api naik 20 persen. Petugas-petugas itu sudah mempersiapkan dan mengantisipasi dari segi penambahan frekuensi kedatangan dan keberangkatan kereta api.
"Jadi transportasi kereta api dalam kota, kesiapan dan pelayanannya sudah oke, tidak ada masalah," ujarnya sepeti dikabarkan Parlementaria.
Terkait dengan jalan Tol Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa) Muhidin mengatakan, memang ada titik-titik yang sangat rawan terutama menyangkut masalah pembebasan lahan. Apalagi masuk dalam kota yang kadangkala harga tidak sesuai dengan NJOP, sehingga memerlukan konsolidasi ke dalam.
Jalan tol ini panjangnya kurang lebih 20 Km, tapi masih ada lahan 1-2 Km bermasalah. Ini yang masih menjadi kendala dan harus dilakukan konsolidasi baik dengan Pemda, Pemkot maupun Pemerintah Pusat, sehingga semua hambatan bisa teratasi.
Muhidin berharap tahun 2018-2019 semua konektivitas seluruh Sumatera ini bisa tercapai. Dia melihat Pemerintah, para investor, dan BUMN yang diberi penugasan di sektor itu sudah melaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.
"Dari sisi anggaran atau sisi pembiayaan tidak ada masalah, karena sejalan dengan target-target pemerintah dan target-target dalam rangka meningkatkan pelayanan, konektivitas wilayah di antara satu dengan yang lain," tukasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA