post image
KOMENTAR
Walikota Medan, Dzulmi Eldin mengatakan tumpukan tanah dari pengorekan parit yang ditempatkan di badan jalan menjadi salah satu cara pekerja untuk melindungi pekerjaanya dari gangguan dan bahaya pengguna jalan. Hal ini disampaikannya usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Medan, Rabu (14/12).

"Kita harus juga memahami gundukan itu tidak diangkat, kadang karena pemborong juga menggunakan itu untuk melindungi pekerjaannya. Karena selama ini kalau langsung diangkat, kendaraan akan parkir disitu sehingga drainase yang baru dibangun amblas," katanya.

Atas kondisi ini, Eldin meminta agar seluruh pengguna jalan yang melintas pada lokasi-lokasi yang sedang dalam pengerjaan perbaikan drainase agar memaklumi. Menurutnya, tanggal 20 Desember 2016 mendatang seluruh pengerjaan drainase tersebut sudah selesai.

"Insya Allah tanggal 20 menurut aturannya. Nanti kita teruskan lagi di 2017," ungkapnya.

Sementara itu sejumlah warga mengaku pesimis seluruh pengerjaan perbaikan drainase yang dimulai di 2016 akan selesai hingga jelang tutup buku anggaran. Agata (26), salah seorang warga yang melintas di kawasan jalan Nibung mengatakan hal tersebut terdengar mustahil mengingat pengerjaan dilokasi tersebut masih sangat jauh dari selesai.

"Wah kalau begini masih mana mungkin selesai tanggal 20 desember. Itu tinggal seminggu lagi lo," ujarnya.

Diketahui pengerjaan perbaikan saluran drainase hingga saat ini masih terus berlangsung di Kota Medan. Beberapa titik yang terpantau sedang melaksanakan pengerjaan antara lain di Jalan Razak Medan Petisah, Jalan Nibung Raya, Jalan STM, dan beberapa tempat lainnya masih dalam tahap pengerjaan. Pengerjaan tersebut membuat sebagian ruas jalan tidak dapat dilalui karena dipenuhi gundukan tanah hasil pengorekan parit.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel