Dunia maya dihebohkan video seorang perempuan ngamuk kepada Polantas. Video berdurasi kurang dari satu menit ini menjadi viral di berbagai media sosial seperti Facebook, Youtube dan Twitter. Masing-masing sudah ditonton ribuan netizen. Di video, perempuan yang mengenakan hijab itu terlihat kasar, menarik-narik baju, rompi bahkan mencakar anggota Polantas di kawasan Jatinegara Barat, tepatnya seberang Gereja Santa Maria, Jatinegara, Jakarta Timur.
Penyebabnya, perempuan yang mengendarai mobil jenis MVP bernomor plat B 1257 PRY berwarna putih itu tak terima ditilang. Padahal dia melanggar lalu lintas yakni masuk jalur Transjakarta. "Iya ada kejadian itu, di Jatinegara Barat," kata Wadir Lantas Polda Metro Jaya AKBP Indra Jafar. Perempuan ini juga mengumpat kata-kata kasar dan tak pantas kepada sang polisi. Untungnya, polisi tenang menghadapinya dan memilih mengalah. "Apaan lu, lu nggak punya otak ya," teriak perempuan itu sambil memukul. Dalam video terlihat handphone polisi yang diketahui BKO dari Polda Metro Jaya, Aiptu Sutisna, terjatuh. Sutisna saat itu hendak mengambil foto wajah ibu tersebut dengan kamera handphone-nya.
Perempuan itu bahkan mengancam akan melaporkan polisi tersebut. Sambil mendekati polisi, dia memaksa mengambil buku tilang yang digenggam Sutisna. "Sini luh...sini luh," katanya sambil menarik kerah polisi. Perempuan ini tidak berhenti dan mengejar Sutisna. Sembari menarik-narik seragam polisi, dia terus menyerang hingga rompi lalu lintas berwarna hijau dan pangkatnya copot. Peristiwa ini menjadi tontonan warga. Sejumlah pengguna kendaraan berteriak sambil membunyikan klakson karena kejadian itu menimbulkan kemacetan.
Setelah kejadian, Sutisna melaporkan pelaku ke Polres Jakarta Timur. Kasat Lantas Jakarta Timur, AKBP Sutimin membenarkan peristiwa itu. "Iya benar itu anggota BKO Polda Metro Jaya yang sedang melakukan pengamanan di Jalur Busway, Jatinegara. Saat ini sudah membuat laporan di Polres Jakarta Timur," kata Sutimin.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana menambahkan, Sutisna menyerahkan sejumlah bukti terkait peristiwa itu, di antaranya rekaman video amatir. "Barang buktinya bajunya yang robek-robek, pangkatnya yang copot sama rekaman video. Yang ambil video itu anggota juga, rekan korban yang sedang bertugas," sebutnya. Dia menduga, pelaku bertindak demikian lantaran emosi lantaran kena ditilang. "Mau masuk Busway, kemudian ditilang sama anggota, tidak terima. Iya nanti kita panggil (pelaku)," ujar dia.
Usut punya usut, pelaku adalah pegawai Mahkamah Agung (MA), inisialnya NDN. Sapta pun membenarkannya. "Iya, tapi yang bersangkutan belum kami ambil keterangannya," ungkapnya.
Bagaimana tanggapan netizen? Sudah bisa ditebak, pegawai MA itu kena bully. Di Twitter, akun @ SiBoy19168555 menyayangkan. "Bayar tilang berapa sih. Malah ribut apa kagak malu-maluin," kicau dia. Akun @JatmikoGalih2 sedih.
"Mentang-mentang pegawai MA mau seenaknya sendiri. Negara ini punya aturan. Negara ini bukan milik Bapak loe," cuitnya. Akun @ diaz_ilham sedikit bercanda. "Emak-emak serem. Yang sabar pak Pol," cuit dia, disambut @___fitrong. "Udahlah maklumin aja, mungkin dia lagi PMS," kicaunya.
Pembaca di link berita terkait tak jauh beda. "Ini menunjukkan arogansi sempit dari suatu korp, seolah-olah begitu kerja di MA tidak bisa disalahkan melanggar hukumm," tulis @kyaisemar, disambut saran Ariyanto Mr. "Pecat aja lah. Memalukan MA saja," katanya.
Kabiro Humas MA, Ridwan Mansyur mengakui perempuan itu staf di Biro Perencanaan MA. Dia memastikan DNS akan mendapatkan teguran juga sanksi terkait perbuatannya. "Setiap perbuatan hukum kita serahkan kepada yang berwajib semoga bisa diselesaikan dengan baik. Setiap orang yang berbuat harus bertanggung jawab," pungkasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA