Bencana gempa yang menimpa Kabupaten Pidie Jaya, NAD dengan kekuatan 6,4 SR pada Rabu (7/12) lalu menyisakan banyak duka. Sementara ini, korban meninggal dunia yang ditemukan sebanyak 103 jiwa dan korban luka-luka sekitar kurang lebih 8 ribu orang.
Keadaan duka bagi masyarakat Kabupaten Pidie Jaya ini mengundang keprihatinan dari banyak pihak. Bantuan berupa donasi uang, makanan, minuman, hingga pakaian terus berdatangan.
Sejak kedatangan MedanBagus.com di Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meuriah hingga menuju Kabupaten Pidie Jaya, baik warga yang menggelar aksi pengumpulan dana maupun mobil-mobil yang mengangkut bantuan sangat sering dijumpai.
"Kami tahu rasanya kena musibah gempa bang. Tidak ada yang mau kena musibah. Apalagi ini saudara di Pidie Jaya yang kena. Kami terus buat pengumpulan dana ini sampai keadaan normal," kata Muhajir, salah seorang warga Kabupaten Bireun yang menggelar aksi pengumpulan dana di pinggir jalan, Jumat (9/12).
Kemudian, saat tim MedanBagus.com tiba di salah satu lokasi posko pengungsian, di Masjid Jami' Quba, Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (8/12) malam, terdapat salah satu mobil pengangkut bantuan yang baru tiba dari Banda Aceh.
"Ini kami kumpulkan baru satu hari, besok-besok ada lagi yang berangkat. Ini kami bawa makanan dan minuman," ujar Ahmad, pengantar bantuan asal Banda Aceh.
Sementara salah seorang pengurus Masjid Jami' Quba, Atmal mengatakan bahwa bantuan yang mereka terima sejak gempa terjadi hingga pagi ini (9/12) terus berlangsung.
"Bantuan terus datang bang, gak kenal waktu. Alhamdulillah bang," demikian Atmal.[sfj]
KOMENTAR ANDA