Pembangunan pohon natal raksasa di Kolombo Sri Lanka dihentikan karena adanya keberatan dari pendeta Katolik Roma di wilayah terseut.
Akibatnya, besi tua dan kayu-kayu yang digunakan untuk membangun pohon natal setinggi 100 meter itu dibiarkan begitu saja. Proses pembangunan pohon natal tersebut telah dilakukan sejak tiga bulan terakhir.
Uskup Agung Kolombo Malcolm Ranjith mengajukan keberan karena menilai bahwa anggaran yang digunakan untuk membangun pohon natal raksasa lebih baik digunakan untuk kegiatan amal.
Gagasan pohon natal tersebut semula adalah untuk menggunakan bahan-bahan daur ulang yang dicanangkan oleh Menteri sekaligus mantan kapten kriket nasional Arjuna Ranatunga. Ia mengatakan bahwa hal itu akan membantu mengikis perselisihan agama dan etnis.
Karena kendati Sri Lanka memiliki kurang dari 10 persen populasi Kristen, namun Natal tetap menjadi perayaan yang populer. Anggaran pembangunan pohon natal tersebut berasal dari dana kesejahteraan.
Namun di tengah pembangunan, Uskup Agung Sri Lanka menilai bahwa hal itu merupakan bentuk pemborosan uang yang akan lebih berguna bila digunakan untuk amal.
Menanggapi hal tersebut, penyelenggaran mengatakan resmi mengakhiri proyek demi menghormati pandangan Uskup Agung. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA