Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Utara, Sugiat Santoso mengapresiasi Subernur Sumatera Utara, HT. Erry Nuradi karena telah ikut Aksi Bela Islam III bersama ratusan ribu umat Islam Sumatera Utara pada Jumat (2/12) lalu.
Menurut Sugiat, apa yang telah dibuat Erry bukan sebuah provokasi untuk memecah belah kesatuan, justru Ahok yang selama ini menjadi sumber provokasi tersebut.
"Kehadiran Gubsu pada Aksi Bela Islam 212 kemarin jangan dinilai sebagai provokasi memecah belah kesatuan ataupun keberpihakan terhadap kelompok politik tertentu, kehadiran beliau harus dilihat sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat Sumut yang tidak ingin kitab sucinya dilecehkan," katanya kepada MedanBagus.com, Senin (5/12).
"Justru Ahok yang selama ini menjadi biang provokator yang bisa memecah belah kesatuan Indonesia," tambahnya.
Sugiat menjelaskan, keikutsertaan Erry dalam Aksi Bela Islam III tersebut merupakan haknya sebagai seorang muslim.
"Sebagai seorang Gubernur, T. Ery juga berhak menyuarakan aspirasinya sebagai seorang muslim, dan terlalu akan naif sekali jika kita melarang Gubsu Untuk membela agamanya, hanya karena dia seorang Gubernur lalu dia dinilai tidak baik dan tidak netral hanya karena itu. jadi mari kita pandang ini tidak dari sisi politik, sebab aksi 212 kemarin bukanlah aksi politis. Menurutnya, jika ada yang coba coba mengkaitkan hal tersebut ke ranah politis, tentu ada agenda kepentingan politik lain yang justru akan memanaskan suasana." jelasnya.
Sugiat juga berpesan kepada pejabat negara lainnya untuk tidak takut berbicara dan bertindak benar dalam menghadapi dinamika negara.
"Jangan karena jabatan, kita lupa akan tugas sebagai seorang muslim, dan jangan karena jabatan kita menjadi tidak perduli" tegasnya.[sfj]
KOMENTAR ANDA