MBC. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono siap ditahan untuk para tokoh yang ditangkap Polisi pagi tadi terkait tuduhan makar.
Para tokoh yang dituduh mau menggulingkan pemerintahan tersebut Ahmad Dani, Eko Suryo Sandjojo, Adityawarman, Kivlan Zein, Racmawati Soekarnoputri, Firza Huzen, Ratna Sarumpaet, dan Sri Bintang Pamungkas.
"Saya siap ditahan menggantikan teman-teman tokoh nasional demi tegaknya demokrasi di Indonesia," tegasnya kepada wartawan, Jumat (2/12).
Arief yang juga Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini khawatir penangkapan atas aktivis tersebut justru berdampak pada citra yang buruk ke Presiden Jokowi dalam membangunan demokrasi. Citra buruk itu menurutnya tentu akan berimbas pada dunia ekonomi.
"Jangan sampai masyarakat internasional memberikan citra yang buruk ke Presiden Jokowi dalam hal pembangunan demokrasi, yang akan berimbas pada dunia ekonomi!" kata dia memperingatkan.
Pasalnya, mereka yang dituduh makar sama sekali tak memiliki kemampuan dan kekuatan untuk merubuhkan pemerintahan Jokowi-JK. Terlebih menurutnya polisi belum mengantongi bukti yang membuktikan potensi makar seperti adanya jaringan massa yang bergerak dengan di-back up persenjataan dan logistik.
"Ini adalah sebuah hal yang tak masuk akal," ketusnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pernyataan dan sikap Rachmawati Cs sebenarnya hanya sebatas perbedaan dalam suatu visi dan misi untuk membangun negara. Dimana memiliki cara yang berbeda dengan pemerintah.
Dan metode berpolitik adalah sebuah hal yang lumrah yang harus dihormati bersama. Namun, dalam berdemokrasi setiap warganegara harus menghormati hukum dan Undang-undang yang berlaku sebagai sebuah penghormatan terhadap demokrasi.
"Perlu dicatat, Jokowi adalah produk dari demokrasi yang selama ini kita perjuangkan bersama. Karena itu, saya mendesak Presiden Jokowi yang merupakan produk demokrasi untuk mengintervensi dan memberikan diskresi untuk tokoh-tokoh yang dituduh makar," pungkasnya. [zul]
KOMENTAR ANDA