Sejatinya kepolisian memiliki kewenangan isolasi setiap tahanannya. Tapi lain soal jika menyangkut kesehatan individu.
"Kepolisian punya SOP, tetapi yang terkait makan, beribadah, ataupun pelayanan kesehatan itu tidak bisa diisolasi, ini menyangkut keselamatan nyawa," tegas komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, sesat lalu.
Ia menyayangkan jika sampai Rachmawati Soekarnoputri dipersulit aksesnya untuk menghubungi dokter pribadi, seperti diinformasikan Jurubicara bersangkutan, Teguh Santosa.
Untuk diketahui, putri proklamator RI Bung Karno itu saat ini tengah berada di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, setelah dijemput pagi tadi oleh penyidik Polda Metro Jaya dari rumahnya di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Polisi membawa surat perintah penahanan saat membawa Rachma ke Mako Brimob.
"Jika kesehatan ibu Rachma memburuk di dalam penahanan karena kontrol kesehatan tidak berjalan baik, tidak dikasih pelayanan kesehatan, maka saya kira memang kepolisian bisa dimintai pertanggungjawaban," jelas Natalius.
Dengan kata lain, lanjut Natalius, patut diduga terjadi pelanggaran HAM by omission atau pembiaran. Setidaknya dalam isolasi itu, menurut Natalius, ada dokter pribadi yang bisa mendampingi Rachma mengingat kondisi kesehatannya.
Natalius menegaskan, siapapun, termasuk Rachma tidak berhak mendapat diskriminasi dalam proses hukum karena itu bagian dari prinsip-prinsip HAM.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA