post image
KOMENTAR
Tokoh nasional asal Sumatera Utara, Hinca Pandjaitan memastikan seluruh program pengembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia akan gagal jika Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mengabaikan kearifan lokal masyarakat di kawasan danau tersebut. Hal ini disampaikannya menyikapi pelantikan personalia BPODT oleh Menteri Pariwisata pada 30 November 2016 lalu.

"Membangun industri pariwisata di Toba sama dengan di seluruh dunia yakni dengan penajaman pada kearifan lokal budayanya. Jika negara hanya fokus pada
infrastruktur pariwisata dan abai pada culture-nya maka itu sama dengan membuat panggung beton tanpa kehadiran budaya sebagai bagian utamanya," katanya, Jumat (2/12).

Sekjend DPP Demokrat ini berpendapat, kearifan lokal dan budaya merupakan "inti" dari industri pariwisata di Danau Toba yang dapat menarik minat wisatawan dunia untuk berkunjung. Oleh karena itu, porsi untuk pengembangan kearifan lokal dan budaya disana harus menjadi yang terbesar dibanding dengan elemen pendukung lainnya seperti Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia.

"Persentasenya Culture 60%, Infrastruktur 30% dan SDM 10%," ujarnya.

Meski sebagian besar pejabat pada BPODT tersebut bukan berasal dari suku Batak, namun Hinca yakin hal ini tidak akan menghambat pengembangan kearifan lokal dan budaya setempat untuk dikemas sebagai "sajian utama" pariwisata di Danau Toba. Akan tetapi, hal ini harus dibarengi dengan kemauan keras dari seluruh pejabat tersebut untuk mengkaji nilai-nilai yang ada dengan melibatkan seluruh kalangan masyarakat mulai dari tokoh adat, tokoh masyarakat dan elemen lain yang ada.

"Jadi siapapun yang jadi nakhoda entah orang dari suku Batak atau tidak, sama saja sepanjang patron arah dan tujuannya tepat benar dan pas sesuai Pasal 32
UUD1945, yang berbunyi Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya," ungkapnya.

Diketahui Menteri Pariwisata sudah melantik Personalia Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dengan susunan Arie Prasetyo (Direktur Utama), Faisal (Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik), M. Rommy Fauzi (Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan), M.Tata. S. Ridwanullah (Direktur Destinasi Pariwisata), Basar Simanjuntak (Direktur Pemasaran Pariwisata), Nunur Rahadian (Kepala Devisi Keuangan pada Direktorat Keuangan Umum dan Komunikasi Publik) dan Agus (Kepala Divisi Umum pada Direktorat Keuangan Umum dan Komunikasi Publik)

Meski sebagian besar bukan berasa dari suku Batak, namun Hinca yakin para pejabat BPODT dan kebijakan mereka serta program mereka akan sangat diterima masyarakat se kawasan Danau Toba jika mereka benar-benar serius mengemas sajian utama wisata tersebut yakni Kearifan Lokal dan Budaya setempat.

"Saya yakin mereka akan berhasil mengedepankan kearifan lokal dan budaya setempat," demikian Hinca.[rgu]

FOSAD Nilai Sejumlah Buku Kurikulum Sastra Tak pantas Dibaca Siswa Sekolah

Sebelumnya

Cagar Budaya Berupa Bangunan Jadi Andalan Pariwisata Kota Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya