Berdoalah yang banyak untuk bangsa dan negara Indonesia agar tetap damai dan tidak ada perpecahan di tanah air. Berdoa pula yang tiada henti untuk para pemimpin negara dan bangsa agar dapat menyelesaikan masalah di dalam negeri dengan bijaksana agar bangsa Indonesia tetap utuh dan NKRI tidak terpecah-pecah.
Pernyataan dan harapan itu disampaikan Dubes Indonesia untuk Tahta Suci (Vatikan), Antonius Agus Sriyono kepada rombongan Indonesia yang akan berangkat ziarah ke beberapa tempat ziarah Eropa termasuk ke Fatima, Portugal. Dalam pertemuan di Basilika Maria Maggiore, Roma, Italia dengan rombongan peziarah itu, Dubes Agus Sriyono didampingi isteri, Astuti Retno Widiati.
"Tidak ada harapan lain yang saya sampaikan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu selain memohon berdoa yang banyak dan tiada terputus bagi negara kita Indonesia dan para pemimpinnya. Kita berharap Indonesia sebagai bangsa tetap utuh dan tidak terpecah-pecah. Semoga Tuhan mendengar doa kita semua," ujar Agus Sriyono yang menjadi Dubes Indonesia untuk Tahta Suci sejak Februari 2016 ini.
Selain mengucapkan atas pertemuan tersebut, Agus Sriyono juga berharap semua anggota rombongan tidak menemui halangan dan juga dalam keadaan sehat selama dalam peziarahan ke Eropa. Cuaca dingin yang tidak bersahabat bagi orang Indonesia, demikian dijelaskan Agus Sriyono, dapat memicu turunnya daya tahan tubuh yang tentu akan berakibat pada terganggunya perjalanan ziarah.
Dubes Agus Sriyono dan isteri dengan sabar memenuhi permintaan para peziarah yang ingin berfoto serta mengabadikan pertemuan tersebut. Rombongan peziarah yang berjumlah 49 orang itu berasal dari berbagai kota di Indonesia. Menurut pimpinan ziarah dari JBTour, Willy Djohary, para peziarah datang dari Menado, Palu, Makasar, Palembang, Jakarta, Surabaya, Sukabumi, Tangerang, Yogyakarta dan Pemalang. Ikut serta dalam peziarahan itu Romo Yustinus Dwi Karyanto Pr sebagai pembimbing rohani.
Dijelaskan, rombongan mengawali perjalanan ziarahnya selama 12 hari dengan mengunjungi Basilika St. Petrus di Vatikan. Di situ mereka mengikuti misa penutupan Pintu Suci (Porta Sancta) Basilika St. Petrus oleh Paus Fransiskus pada Minggu (20/11). Penutupan Pintu Suci itu juga menandai selesainya tahun Kerahiman Illahi yang dimulai tahun lalu. Perjalanan ziarah akan menuju beberapa tempat termasuk Lourdes, Notre Dame Prancis dan akan berakhir di Fatima, Portugal.
Sementara itu, Romo Indro Pandego Pr yang berasal dari Keuskupan Tanjung Karang, Lampung yang saat ini menjalani studi di Roma mengutip pesan utama Paus Fransiskus dalam misa penutupan Pintu Suci. Paus Fransiskus berpesan, "Kerahiman Tuhan mengajak kita untuk kembali kepada inti iman. Kristus setia sampai pada akhir kasih di Salib dan itulah yang menghadirkan kerahimanNya. Bersyukurlah untuk itu dan mari kita ingat bahwa kita semua telah dimasukkan dan dinaungi dengan semangat KerahimanNya agar menjadi tanda – sarana sejati Kerahiman dan melanjutkan perjalanan ini bersama-sama," ungkapnya.
Paus Fransiskus menyampaikan pesan itu dalam kotbah kepada ratusan ribu para peziarah dari pelbagai penjuru dunia yang hadir dan memadati lapangan Basilika St. Petrus, Vatikan.[rgu]
KOMENTAR ANDA