Umat beragama Islam di Tiongkok menghadapi tiga musuh utama yang hanya dapat diatasi dengan cara bahu membahu bersama umat agama lain di negeri komunis itu.
Di saat bersamaan ormas Islam juga berperan besar sebagai ujung tombak dalam mengembangkan sikap patriotisme di kalangan umat Muslim. Masyarakat Muslim Tiongkok diajarkan bahwa mencintai agama sama dengan mencintai negara.
"Islam hanya bisa berkembang dengan baik bila negara stabil dan ekonomi tumbuh," ujar Ketua Perhimpunan Masyarakat Muslim di Shanghai, Tiongkok, Imam Musa Jin, saat menerima delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di kantornya, Rabu siang (29/11).
"Umat Muslim di Tiongkok menghadapi tiga musuh utama, yaknis terorisme, ekstremisme dan separatisme. Ini masalah serius yang harus kami hadapi," kata dia lagi.
Imam Musa Jin mengatakan dirinya sangat senang bisa bertemu dengan delegasi PWI yang dipimpin Ketua bidang Luar Negeri PWI Pusat, Teguh Santosa. Dia mengatakan, pertemuan ini adalah kesempatan yang baik bagi dirinya untuk mensosialisasikan kehidupan Muslim Tiongkok.
Imam Musa baru kembali dari Kongres Nasional Umat Islam Tiongkok di Beijing yang digelar tanggal 26 hingga 28 November 2016. Dalam Kongres kesepuluh yang dihadiri 370 perwakilan Muslim Tiongkok dari 31 provinsi di Tiongkok, Imam Musa terpilih menjadi salah seorang wakil ketua.
Saat ini jumlah umat Muslim di Tiongkok sebanyak 23 juta orang dengan 40 ribu masjid yang tersebar luas ke seluruh pelosok negeri. Adapun di Shangai jumlah warganegara Tiongkok yang betagama Islam sebanyak 130 ribu orang. Ini belum termasuk sekitar 100 ribu pendatang dari provinsi-provinsi lain di Tiongkok juga umat Muslim dari negara lain. Adapun masjid di Shanghai tidak terlalu banyak, hanya delapan masjid.
Masjid Xiao Tao Yuan di Jalan Xi Cang Qiao, Shanghai, yang satu komplek dengan kantor Perhimpunan Masyarakat Muslim Shanghai, didirikan pada tahun 1917. Di era Revolusi Kebudayaan pada pertengahan 1960an hingga 1970an, Masjid Xiao Tao Yuan sempat mengalami kemunduran. Di era Keterbukaan dan Reformasi perlahan tapi pasti Majid Xiao Tao Yuan mengembalikan pengaruhnya.
Menjawab pertanyaan Teguh Santosa mengenai kehidupan umat Muslim di Xinjiang, Imam Musa Jin mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi di Urumqi, ibukota Xinjiang pada Juli 2013 lalu merupakan contoh dari pertemuan tiga masalah utama yang tengah dihadapi masyarakat Muslim Tiongkok, yakni terorisme, ekstremisme dan separatisme.
"Kelompok ini berusaha mensabotase kedamaian di Xinjiang. Tokoh-tokoh umat Islam di Tiongkok mendukung keputusan pemerintah pusat dan setempat untuk menyelesaikan masalah itu," kata dia lagi.
Pemerintah telah menjatuhi hukuman mati kepada lima pelaku. Dua lainnya dijatuhi hukuman seumur hidup dan enam lannya dijatuhi hukuman penjara untuk beberapa saat lamanya.
"Saya percaya situasi Xinjiang akan semakin baik. Umat Muslim di Xinjiang bagian dari umat Muslim di Tiongkok, dan tugas kami adalah mengajarkan patriotisme dan cinta tanah air," demikian Imam Musa Jin.[rgu]
KOMENTAR ANDA