Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi meminta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengambil peran dalam menaikkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang menurun.
Dia mengungkapkan hal itu saat membuka secara resmi Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PHRI Sumut di Hotel Santika, Rabu (30/11). Hadir di situ Ketua Bidang Organisasi BPP PHRI Maulana Yusran, Kepala Dinas Pariwisata Sumut E Marbun, Ketua Komisi C DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga, anggota DPRD Sumut Coki Muchrid Nasution, ketua PHRI Sumut Denny S Wardhana, pelaku pariwisata senior Henry Hutabarat dan undangan lainnya.
Sebenarnya Gubsu mengaku banyak sekali problem pariwisata Sumut. Padahal target kunjungan wisatawan ke daerah ini harus mencapai 2 juta orang hingga 2019. "Sementara data yang saya dapatkan kujungan wisatawan ke sini malah menurun di bawah angka 240 ribu," katanya.
Dia mengatakan fenomena ini harus segera disikapi. "Bagaimana mungkin kita bisa menaikkan jumlah wisatawan kalau masih terkendala hal-hal simpel yang bisa diatasi. Untuk itulah PHRI Sumut harusnya bisa ikut berperan," katanya.
Menurut Gubsu, problem pariwisata di Sumut itu yang pertama tidak ada calender of event. "Kita tidak tahu agenda wisata apa yang akan terjadi di Sumut sejak Januari hingga Desember 2017 nanti. Padahal ada banyak yang bisa dibuat. Misalnya parade tari perang, pesta lemang, pesta Yahobu, atau minimal peringatan hari jadi daerah masing-masing. Tapi ini pun tidak jalan," ujarnya.
Padahal sepanjang tahun ini dia sudah menyiapkan Rp3,5 miliar untuk event promosi daerah tingkat dua. “Tiap event daerah saya bantu Rp100 juta. Sehingga ada stimulus bagi mereka membuat sesuatu untuk wisatawan," katanya.
Problem kedua, tolonglah itu fasilitas semua hotel di Parapat diperbaiki. "Saya minta PHRI mendorong hotel-hotel di Parapat itu memperbaiki fasilitasnya. Masa tempat tidur sudah usia 10 tahun pun sepertinya masih dipakai. Maunya PHRI Sumut membuat standarisasi. Mana yang layak pakai mana yang tidak. Malu kita kalau wisatawan menginap di hotel-hotel yang ada di Parapat," tuturnya.
Ketiga, kata dia, PHRI juga diminta terus mempromosikan Sumut berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Sumut. "Sekarang saya minta Dinas Pariwisata membuat 100 destinasi wisata Sumut. Baru ada 55. Kalau di Sumut ada 21 museum sudah 76 tinggal tambah sedikit lagi. Sebenarnya museum kalau di luar negeri selalu menjadi salah satu daerah tujuan wisata," ungkapnya.
Keempat, ujarnya, pusat sudah sangat serius membangun pariwisata Sumut. “Termasuk dengan membentuk daerah otorita Toba. Tinggal kesiapan kita sebagai tuan rumah. Ini kesempatan agar semua pelaku wisata bisa bergairah. "Kita punya delapan bandara di Sumut. Harusnya sudah menjadi faktor pendorong wisatawan datang," tuturnya.
Sementara Ketua Bidang Organisasi BPP PHRI Maulana Yusran menyatakan perhatian pemerintah pusat ke Sumut sudah sangat tinggi. "Bayangkan Danau Toba menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata yang diprioritaskan. Ini harusnya mendorong kita yang di PHRI bekerja lebih maksimal," ungkapnya.
Dia juga menyatakan BPP PHRI akan memperjuangkan agar tahun depan Rakernas pelaku pariwisata se-Indonesia dilaksanakan di Danau Toba. "Jadi kita di PHRI pun tergerak untuk ikut mengkampanyekan Danau Toba sebagai salah satu destinasi yang harus digaungkan," ungkapnya.
Menurut Maulana, kesiapan destinasi wisata itu akan dinilai dari kerjasama antara pemerintah setempat, pelaku wisata dan masyarakatnya. "Tadi Pak Gubernur sudah nyatakan, infrastruktur Sumut sudah bagus ke Danau Toba. Tinggal pelaku pariwisata menyambut dengan event yang menarik untuk wisatawan," tuturnya.
Sedangkan Ketua PHRI Sumut Denny S Wardhana mengapresiasi keinginan Gubsu untuk lebih memberdayakan PHRI dalam berbagai event pariwisata. "Pada prinsipnya kita siap. Termasuk tentang memperbaiki layanan pariwisata baik hotel dan restoran," ujarnya.
Denny menegaskan khusus pelayanan atau hospitality malah sudah harus terstandar sesuai kesepakatan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Namun memang para pelaku wisata membutuhkan support dari Pemprovsu untuk menggelar event dan mempromosikan daerah ini ke luar. Kita tertantang sebenarnya untuk ikut meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," tegasnya.
Dia menyatakan perhatian pemerintah pusat yang sangat kosern pada pengembangan Danau Toba sudah memacu para pelaku industri di Sumut mengambil peran strategis. "Potensi unggulan kita banyak. Tinggal bagaimana mengelolanya bisa smenjadi lebih maksimal dan dipromosikan sampai ke luar negeri," ungkapnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA