post image
KOMENTAR
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Center For Election and Political Party (CEPP) Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara ( USU), Pasangan Bakhtiar Ahmad Sibarani - Darwin Sitompul (BADAR) yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) memperoleh posisi teratas di antara pasangan calon (Paslon) lainnya.

"Pasangan BADAR menempati posisi pertama dengan persentase sebesar 42,75%,  dan hasil survey ini melampaui perolehan ketiga paslon lainnya, seperti Amin Napitupulu - Ramses Hutagalung 19%, BuyungSitompul - Binsar Saruksuk 14,50%, Rantinus Manalu - Sodhikin Lubis 19,50% dan 4,25 persen belum menentukan pilihan," kata Walid Musthafa Sembiring S.Sos, M.IP selaku Koordinator Riset, Rabu (30/11).

"Alasan lainnya ialah Pasangan BADAR dinilai berpengalaman di pemerintahan. Umumnya masyarakat melihat kriteria tersebut ada dalam pasangan BADAR," sambungnya.

Walid mengungkapkan, jika Pilkada Kabupaten Tapteng dilakukan hari ini, maka dipastikan paslon BADAR akan memperoleh suara tertinggi.
 
"Jadi jika Pilkada Kabupaten Tapanuli Tengah dilakukan pada hari ini, maka bisa dipastikan pasangan BADAR akan memperoleh suara tertinggi, sebab persentase antara BADAR dengan paslon lainnya memiliki rentang yang cukup jauh, yakni sekitar 20% dariurutan ke dua. Survey ini dilakukan selama 10 hari dengan mewawancarai sebanyak 400 responden yang tersebar dan merata di seluruh kecamatan Kabupaten Tapanuli Tengah," ungkapnya.

Secara terpisah, Hatta Ridho, Pengamat Politik USU mengatakan, survey politik merupakan sebuah penelitian yang dilakukan dengan memenuhi kaidah-kaidah ilmiah dan bertujuan untuk menyerap berbagai aspirasi masyarakat.

Dilihat dari metode penelitian dan sistem kerja lembaga survey tersebut, maka hasil survey tersebut sudah cukup representatif untuk melihat gambaran hasil Pilkada Kabupaten Tapteng ke depan. Menurutnya, figur yang berpengalaman dan putra daerah merupakan modal yang sangat baik untuk bertarung dalam Pilkada.

"Dari berbagai hasil riset lembaga survey yang dilakukan diberbagai daerah, kedua faktor ini cukup menjadi penentu, hal ini terjadi karena adanya permintaan masyarakat itu sendiri yang menginginkan Kepala Daerahnya dipimpin oleh putra daerahnya sendiri," demikian Hatta.[sfj] 

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa