Presiden Joko Widodo menatap peluang besar menarik wisatawan dari Tiongkok ke Indonesia.
Arus turis dari Tiongkok mencapai 150 juta orang per tahun yang mayoritas bepergian ke Amerika Serikat dan Eropa.
Melihat besarnya angka tersebut, Jokowi menargetkan arus kedatangan 10 juta wisatawan dari negara berpenduduk terbesar di muka bumi itu ke Tanah Air.
"Saya minta khusus dari Tiongkok, 10 juta. Sudah tanda tangan, tinggal siapkan pesawatnya dari sana ke sini. Kalau pesawatnya datang, sudah 20 juta rampung," kata Jokowi saat melaksanakan sosialisasi Tax Amnesty Periode II di Hotel Clarion Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat petang (25/11).
Sebelumnya di acara yang sama, Jokowi menjamin target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air pada tahun 2019 akan diwujudkan melalui berbagai upaya.
Namun, mengenai target 10 juta turis dari Tiongkok itu, ia minta tidak diplesetkan menjadi angka tenaga kerja impor.
"Itu turis, yang dari Tiongkok itu turis. Tenaga kerja Tiongkok itu 14 ribu. Jangan diplesetkan lah," tekan Jokowi.
Terkait pencapaian jumlah wisatawan, presiden mengaku telah memerintahkan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, untuk serius bekerja. Apalagi, mengingat ada negara tetangga, seperti Malaysia, yang bisa mendatangkan wisatawan mencapai 24 juta turis per tahun. Juga Thailand yang mencapai angka 27 juta turis.
"Ini harus meloncat di atas 20, saya sudah bilang ke Menpar. Enggak mau kita hanya meloncat satu juta. Saya sudah janjian dengan Menpar, awas ya, 2019. Saya targetkan angka. Kalau enggak ketemu ya, ganti," ucap Jokowi.
Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA