Lima orang anggota DPRD provinsi Sumut, mendatangi lokasi bentrokan antara petani dan polisi di lahan sengketa, tepatnya di Desa Mekar Jaya, kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Rabu (23/11).
DPRD provinsi Sumut meminta agar pihak polisi meninggalkan lokasi dan meminta pihak kebun untuk menghentikan pembersihan lahan.
Kelima orang anggota komisi A DPRD provinsi Sumut, mendatangi lokasi bentrokan petani dan polisi di kebun milik PT LNK (Langkat Nusantara Kepong).
Sesampainya di lokasi, anggota DPRD tersebut melihat langsung lahan perkebunan warga yang telah rata di bersihkan dengan alat berat oleh PT LNK.
Anggota DPRD ini juga berdialog dengan warga yang tergabung dalam kelompok tani yang di beri nama Serikat Petani Indonesia (SPI).
Warga mengungkapkan kekesalannya atas bentrokan yang terjadi pada Jumat pekan lalu kepada para anggota DPRD provinsi Sumut. Mereka juga memperlihatkan sejumlah luka akibat bentrokan tersebut.
Sementara itu, Kapolres Langkat AKBP Mulya Hakim Solichin, di dampingi Wakapolres Langkat Kompol B Panjaitan, yang ikut ke Desa Mekar Jaya, ikut menyampaikan pengarahan kepada warga dan anggota DPRD Sumut.
Usai mendengarkan keluhan warga dan laporan polisi, kelima anggota DPRD Sumut ini berjanji akan memanggil pihak pihak yang berseteru.
"Kami akan segera memanggil pihak pihak yang berseteru, mulai dari petani, polisi, serta PT Langkat Nusantara Kepong," ucap Anhar Monel yang berasal dari komisi l DPRD provinsi Sumut.
Selain itu, DPRD Sumut juga meminta pihak kepolisian untuk segera menarik pasukannya dari lokasi bentrokan, serta meminta PT LNK untuk menghentikan sementara pembersihan lahan.
Kami juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktifitas apapun dilokasi yang menjadi sengketa.[rgu]
KOMENTAR ANDA