Melihat ada peluang di balik upaya Golkar melengserkan Ade Komarudin dari posisi Ketua DPR, PDIP ancang-ancang untuk merebutnya. Kalau kursi nomor 1 di Senayan tidak dapat, PDIP tidak menolak untuk posisi Wakil Ketua DPR.
PDIP tidak mau ikut campur dengan urusan internal Partai Golkar untuk mengganti Ade Komarudin dengan Setya Novanto sebagai Ketua DPR. Bagi partai besutan Megawati Soekarnoputri ini, alokasi pembagian akat kelengkapan dewan dikembalikan lagi berdasarkan azas keadilan berdasarkan perolehan suara pemilu.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, saat ini muncul kembali wacana untuk menempatkan kadernya sebagai salah satu pimpinan DPR. Menurut dia, DPR seharusnya mencerminkan representasi dari aspirasi rakyat pada Pemilu 2014. Apalagi, PDIP adalah partai pemenang dengan suara terbanyak.
"Sebagai wacana ya boleh saja dikembangkan ya karena idealnya demokrasi dan DPR sebagai lembaga perwakilan jadi harus mencerminkan representasi dari pilihan dan aspirasi rakyat," ungkap Hendrawan di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, kemarin.
Ia menyebut, peluang untuk menempatkan kader PDIP di jajaran pimpinan DPR masih terbuka. Namun demikian, wacana itu harus berdasarkan kesepakatan bersama di DPP PDIP.
"Oh iya pasti dong (berpeluang), tetapi tetap harus berdasarkan kesepakatan bersama dengan catatan di dalam hati kita masing-masing bahwa kita mempunyai keinginan untuk membangun kredibilitas DPR bersama-sama," ucap dia.
Politikus PDIP Darmadi Durianto mengakui pihaknya memang menginginkan posisi pimpinan DPR. Kalau tidak sebagai ketua, untuk posisi wakil ketua pun, PDIP akan menerimanya.
"Karena secara logika masak partai pemenang (Pemilu 2014) tidak punya wakil ketua di sana. Pasti kita dorong, masalah keadilan harus diperjuangkan," tegas Anggota Komisi VI DPR ini.
Sementara itu, Politisi PDI Perjuangan Charles Honoris menegaskan partainya tidak ikut campur dengan urusan Golkar. Menurutnya, bilamemang akhirnya Setya Novanto kembali menjadi Ketua DPR, maka PDIP akan menghormatinya.
"Selamat memimpin DPR kembali pak Novanto. Semoga bisa membawa lembaga ini menjadi institusi yang dipercaya oleh rakyat Indonesia di tengah meningkatnya ketidakpercayaan publik terhadap DPR dan partai politik pada umumnya," ucapnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA