post image
KOMENTAR
Berdasarkan pergerakan lempengan benua eurasia dan lempengan samudera Indoaustalia dan Pasifik, posisi Indonesia akan menjadi salah satu tempat yang strategis dan memiliki potensi keberlangsungannya energi dan produksi kandungan kekayaan alam sehingga mengundang banyak pihak untuk berlomba menguasai.

"Isyarat ini sudah disampaikan Panglima TNI di ILC pasca gerakan 4 November lalu, mengenai Peak Oil. Hanya saja, Peak Oil yang dimaksud Panglima berlaku di jazirah Arab, sementara letak geografis Indonesia yang menjadi tempat pertemuan tiga lempeng tektonik besar diuntungkan karena menjadi tempat pembentukan sumber energi baru. Apalagi posisinya yang berada di garis khatulistiwa, menjadikan Indonesia sebagai tempat pembentukan energi pengganti dari nabati," kata Geolog Gagarin Sembiring, kepada Medanbagus.Com, Rabu (23/11).

Menurut Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Daerah Sumut ini, pergerakan lempengan bumi ini tak hanya mengakibatkan fenomena alam berupa gempa bumi dan gunung meletus, tetapi juga menjamin keberlangsungan pembentukan energi dan produksi cadangan minyak bumi yang dimiliki Indonesia.

"Dari dinamika bumi ini dan kerusakan yang disebabkannya, Indonesia juga mengalami semacam blessing in disguise. Karena akibat pergeseran bumi ini, pembentukan energi baru semakin cepat. Baik itu mineral dan kekayaan alam lain. Artinya,  bagi yang mengetahui ini, Indonesia sangat menjanjikan," kata Gagarin.

Gagarin menambahkan, sejak era kekuasaan Belanda di nusantara, sebenarnya sudah banyak penelitian yang dilakukan mengenai posisi strategis Indonesia. Hanya saja, hingga hari ini, pengetahuan itu tidak dibarengi dengan pertumbuhan instrumenisasi dan penelitian.

"Mengenai kondisi dan kekayaan alam Indonesia sudah dilakukan geolog Kerajaan Belanda. Namun kita hanya dininabobokkan dengan keuntungan traffik perdagangan akibat letak strategis Indonesia yang diapit dua samudera dan dua benua. Namun apa dibalik itu, hasil alam dan kandungan buminya, banyak orang Indonesia tak mengetahuinya. Dan kalau pun ada, kemungkinan menjadi bagian dari kelompok yang ikut berlomba menguasai Indonesia," demikian Gagarin [hta]










PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa