post image
KOMENTAR
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan, Mustafa Habib menegaskan bahwa dalam upaya mengawal penegakan hukum atas dugaan kasus penistaan agama oleh Ahok, HMI Cabang Medan tidak akan pernah melakukan hal-hal yang melanggar hukum.

"Jangan sampai hanya karena menuntut proses hukum ditegakkan justru mahasiswa dan aktivis melanggar hukum," katanya, Rabu (23/11).

Habib menegaskan bahwa Kapolri harus benar-benar profesional dalam menangani proses hukum Ahok agar tidak terjadi kemarahan yang lebih luas di kalangan masyarakat.

"Kapolri harus tegas dan profesional tangani proses hukum Ahok" tegasnya

Pihaknya juga menangkap sinyal bahwa aksi akan ditunggangi kepentingan untuk melengserkan Presiden Joko Widodo. Selaku Ketua HMI Cabang Medan yang selama ini aktif berjuang bersama Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI), pihaknya menolak jika arah pergerakan ditujukan untuk menurunkan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

"Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dipilih berdasarkan konstitusi, sehingga harus dipertahankan kepemimpinannya sesuai amanah konstitusi," ujarnya.

Ketika ditanya tentang kesiapan aksi 25 November 2016 di Kota Medan. Mustafa Habib menyatakan bahwa HMI Cabang Medan memutuskan hanya akan fokus pada aksi 2 Desember 2016 sesuai hasil kesepakatan GNPF MUI.

"Aksi juga akan dilakukan dengan super damai sehingga warga Kota Medan bisa beraktivitas dengan normal dan tidak perlu khawatir adanya kericuhan," tandasnya.[sfj]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam