Ketua DPP Partai Demokrat Andi Arief mengatakan celah makar seperti yang ditakutkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak ada.
Demikian disampaikan mantan staf khusus presiden era SBY ini menanggapi isu makar yang dilemparkan Kapolri terkait demonstrasi Aksi Bela Islam III pada 2 Desember (Aksi 212), seperti dikutip dari akun twitter @AndiArief_AA, Rabu (23/11).
Menurut Andi, makar adalah cara berjuang kekuatan bersenjata, sementara cara berjuang rakyat adalah dengan demonstrasi. (Baca: Tuduhan Makar Mengarah Ke TNI, Kapolri Terpaksa Lari Ke Google)
Dan untuk saat ini, termasuk rencana Aksi 212 nanti, demonstran tidak dibantu TNI.
Andi menjelaskan, sejak 1998, Indonesia sudah memilih berpolitik cara sipil. (baca juga: Hanya Presiden Yang Boleh Bicara Soal Makar, Bukan Kapolri)
"Selama aksi alat perjuangan rakyat tidak dilarang (demonstrasi), apa sih yang paling ditakuti Jokowi dan Kapolri soal aksi-aksi besar ini. Hanya mereka berdua yang terlihat takut. Ini menarik sekali," ucapnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA