Tokoh nasional yang juga putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri menilai Indonesia sedang set back alias mundur seperti ke jaman kolonial.
Demikian diungkapkan Mbak Rachma, saapan akrabnya, menanggapi pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh soal 'makar'.
"Ucapan Tito dan Surya Paloh, tuduh makar dan 'kita lawan' adalah ucapan mirip preman, bukan negarawan seorang pimpinan," kata Mbak Rachma kepada redaksi, Rabu (23/11).
Lanjut Mbak Rachma, pernyataan Kapolri dan Paloh merupakan ucapan orang panik paranoid dengan sikap otoriter, persis seperti Bung Karno menghadapi pemerintah kolonial Belanda dituduh makar karena melawan penguasa penjajah, dikenal dengan pasal 'exorsibitante rechten'.
Mbak Rachma yang juga pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) khawatir, Polri dan Paloh tidak tahu konsekwensi dari ucapan mereka.
"Ini artinya mengajak perang 'saudara'. Dan jika ini yang dikehendaki, jelas yang memprovokasi dan memecah belah NKRI adalah penguasa sendiri," ujar Mbak Rachma.
Di akhir komenarnya, Mbak Rachma mengimbau semua pihak agar jangan memutar balik fakta, bahwa fakta sejarah kaum penindas adalah yang sering memanipulasi kenyataan.
"Dengan sikap fasistis benar adanya kata Bung Karno kaum sana tidak akan mengerti dengan kaum sini, adanya hanya 'amuk bagai monyet dalam kegelapan'. Kenalilah sejarah-mencapai Indonesia merdeka," demikian Mbak Rachma.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA