Andi Arief menjelaskan, sebetulnya poin makar atau penggulingan kekuasaan Jokowi di balik aksi 2 Desember nanti, seperti dikuatirkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, bukan bisa dilakukan atau tidak.
Tapi beralasan atau tidak untuk makar, apalagi sudah banyak kekecewaan terhadap Jokowi yang terkesan melindungi Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama dari kasus-kasus hukum.
"Perlindungan khusus Ahok akhirnya menjadi kemarahan konkrit rakyat pada kasus Al-Maidah. Teriakan aksi: bertindak adil atau mundur," kicau Andi melalui akunnya di Twitter @AndiArief_AA, pagi tadi (Selasa, 22/11).
Andi pun mengingatkan, jika rakyat sudah melakukan protes luas secara konsisten maka sudah hukumnya mendorong perpecahan di elit.
"Jadi bukan makar tapi perpecahan elit," cetus mantan staf khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial ini.
Seperti diberitakan, Jokowi telah menginstruksikan Polri dan TNI untuk mewaspadai upaya makar terhadap pemerintahan yang sah dalam aksi Bela Islam jilid III. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA