Keputusan rapat pleno DPP Partai Golkar, kemarin (Senin, 21/11), yang menetapkan dan merekomondasi kembali Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI sangat mengagetkan banyak pihak, termasuk kader Partai Golkar sendiri.
"Ini keputusan sableng, dari sudut pandang mana kalau Setya Novanto diangkat kembali jadi ketua DPR akan menyelamatkan marwah Partai ??," kata kader senior Partai Golkar, Samsul Hidayat dalam rilisnya, Selasa (22/11).
Samsul menilai, keputusan yang diambil DPP tersebut akan membunuh karakter Partai Golkar. Justru dengan membiarkan Ade Komarudin tetap sebagai ketua DPR lebih menjaga wibawa Partai Golkar.
"Naif sekali para pengurus dan elite DPP Partai Golkar yang setuju keputusan gila itu, mereka yang berada di rapat pleno itu hanya sekumpulan para penjilat alias ABS dan irasional," ujar Samsul Hidayat yang juga kader Kosgoro 1957.
Samsul juga melihat Setya Novanto memanfaatkan situasional gunjang ganjing kasus Ahok dan kepanikan Jokowi atas reaksi umat Islam.
"Restu untuk Setya Novanto dari Pemerintah tentu akan mudah didapat karena Ade Komarudin yang dinilai lebih keberpihakannya kepada gerakan 411 akan menguntungkan Setya Novanto," jelasnya.
Gaung Musyawarah Nasional (Munas) dipercepat pun saat ini mulai disuarakan oleh banyak kader Partai Golkar yang menentang kebijakan pergantian pimpinan DPR RI tersebut.
"Munas dipercepat Partai Golkar adalah solusi terbaik, tidak harus menunggu 2019 untuk menyelamatkan marwah Partai Golkar dan memotong kader-kader pembebek yang memikirkan kepentingan diri sendiri," bebernya.
"Saya meminta para pimpinan Partai Golkar di daerah agar secepatnya membuka mata dan tergerak nuraninya untuk menyelamatkan partai dan bangsa ini dari paham asing dan aseng yang menggerogoti bangsa ini" tegas Samsul.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA