Kalangan pelajar perlu diberikan pemahaman mengenai model-model perdagangan manusia (human trafficking) yang terjadi belakangan ini. Salah satunya yakni dengan memasukkan materi tentang human trafficking kedalam pelajaran mereka di sekolah.
Demikian disampaikan Modesta Marpaung saat penyampaikan pandangan Fraksi Golkar pada Paripurna Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kota Medan tentang Pencegahan dan Penanganan Korban Perdagangan Orang, di DPRD Medan, Selasa (22/11).
"Hal ini dimaksudkan agar dapat dilakukan pencegahan dini atas perdagangan orang," katanya.
Modesta menyampaikan, selain memberikan pemahaman kepada para pelajar mengenai perdagangan manusia. Mereka juga meminta agar hukuman terhadap pelaku trafficking diperberat agar memberikan efek jera.
"Guna memberikan efek jera, agar para penegak hukum di kota Medan ini, memberikan sanksi tegas kepada para pelaku perdagangan orang. Baik perorangan maupun korporasi yang mengacu kepada Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang," ujarnya.
Fraksi Golkar sangat mendukung terbentuknya Perda Pencegahan dan Penanganan Korban Perdagangan Orang tersebut. Menurut mereka perda tersebut sangat mendesak mengingat kasus perdagangan orang masih kerap ditemukan di Medan.
Mengigat urgensinya perda ini maka Fraksi Golkar menyetujui ranperda ini disahkan," demikian Modesta.[rgu]
KOMENTAR ANDA