Kurangnya ketangguhan dalam mengedepankan aspek inovasi dan teknologi menyebabkan pertumbuhan jumlah pengusahan di Indonesia minim yakni hanya 1,65 % dari jumlah penduduk Indonesia.
Hal itu disampaikan staf ahli Presiden Komisaris NT. Corp, DR. Ir. Manerep Pasaribu saat kegiatan "Business Engineering Workshop" bertemakan "Engineering Start Up: Growing Bright Ideas Into Profitable Businesses", yang digelar IKA TM USU Sabtu (19/11) di Hotel Emerald Garden, Medan
"Pertumbuhan jumlah pengusaha di Indonesia masih sangat minim yakni 1,65 % dari jumlah penduduk, sementara Malaysia 3%, Singapura 7,2%, Jepang 11% dan Amerika Serikat 11,5% dari jumlah penduduknya," kata Manerep.
Menurut Manerep, untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah pengusaha, seorang calon pengusaha yang tangguh harus mengedepankan aspek inovasi dan teknologi sehingga dapat terus eksis dan berkembangan di tengah persaingan bisnis global. Terdapat 3 mazhab inovasi, yakni: Tidak ada inovasi tanpa pengetahuan, Inovasi adalah alat khusus pengusaha & Tidak ada inovasi tanpa kepemimpinan.
"Seorang pengusaha harus memiliki ketiga mazhab tersebut ditambah dengan sifat Paranoid dalam artian memiliki ketakutan untuk mengalami kerugian dan bangkrut sehingga terus termotivasi dan mendapatkan beragam cara untuk menggapai keinginannya,"kata penulis buku: “From The Perspective of Strategic Management: Knowledge, Innovation & Entrepreneurship" ini.
Dikatakan Manerep, ada tiga semangat entrepreunership yakni pengetahuan, inovasi dan keunggulan yang kompetitif. Seorang entrepreneur, kata Manerep, melihat dan mencari peluang untuk mempertahankan daya saing. Dalam rangka mempertahankan daya saing, maka pengusaha harus mampu terus berinovasi. [hta]
KOMENTAR ANDA