Usaha industri ternak babi semakin bebas berkembang di Kota Binjai. Tak pandang tempat, peternak menjalankan usahanya dari tengah-tengah pemukiman padat warga.
Salah satu wilayah produsen ternak babi, berkembang di Kecamatan Binjai Barat.
Menurut Ketua Binjai Corruption Watch (BCW) Binjai, Gito, laporan mengenai gangguan yang dialami warga terkait peternakan babi sudah kerap dilayangkan. Bahkan, persoalan warga yang dipimpin Camat Abdullah Rainy ini sudah pernah sampai kepada Pemko Binjai dan DPRD Kota Binjai melalui Komisi-A.
"Soal perijinan, ini patut disikapi baik oleh Lurah setempat khususnya Camat Binjai Barat baru kemudian Dinas terkait yang berhubungan dengan Lingkungan Hidup dan Perijinan. Tetapi fakta yang ada, semua justru adem ayem terus dan banyak pihak mencurigai jangan jangan Kota Binjai akan dijadikan Kota babi dengan mengesampingkan keresahan masyarakat," ucap ketua Binjai Corruption Watch (BCW) Binjai, Gito.
Lanjut Gito, BCW Binjai mengapresiasi dan mendukung gerakan elemen masyarakat yang sudah melakukan gebrakan terhadap kondisi industri ternak babi dan ternak tradisional yang sudah begitu meresahkan masyarakat, khususnya kaum Muslim yang bermukim dikawasan itu yang sudah sampai ke DPRD dan Pemko Binjai.
"Baik Walikota dan DPRD Kota Binjai tidak sepatutnya melakukan pembiaran terhadap pelaku usaha ternak babi yang tak berijin. Jikapun memiliki ijin, ini juga patut dilakukan evaluasi secara berkala yang dalam hal ini Camat Binjai Barat tidak boleh duduk manis terus menerus," demikian Gito. [hta]
KOMENTAR ANDA