Selain Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga menghadiri kegiatan istighosah dan doa bersama, untuk keselamatan bangsa bersama ribuan anak yatim piatu, para alim ulama dan ribuan anggota TNI-Polri, di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Jumat (18/11).
Tito menyampaikan dirinya sangat bahagia bisa hadir di tengah-tengah segenap komponen bangsa yang hadir di jantung kota Jakarta, untuk melakukan istighisah dan doa bersama.
Dalam sambutannya, Tito juga menyampaikan, bahwa bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi pesta demokrasi, yakni Pilkada serentak tahun 2017 di 101 provinsi dan kabupaten/kota se Indonesia.
"Pilkada bagian dari sistem politik yang berlaku saat ini, memberikan hak bagi warga negara untuk memilih pepimpin, dan hak warga negara untuk dipilih," kata Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini kemudian menyampaikan, di sisi lain, pesta demokrasi ini akan membuat masyarakat terpolarisasi, dan menjadi terpisah dengan pilihan masing-masing. Pemisahan keinginan masyarakat ini menimbulkan kerawanan-kerawanan keamanan masyarakat.
"Karena terjadi kompetisi, dari sudut pandang keamanan, potensi ini tidak kecil, salah satunya di Jakarta," papar Tito.
Pilkada di Jakarta disebut Tito sebagai salah satu Pilkada yang terpenting. Dalam kaitan akan hal itu, ada salah seorang calon yang tersangkut persoalan hukum, yakni kini tengah diproses oleh pihak kepolisian.
"Kita himbau, agar dikembalikan ke proses hukum untuk salah satu calon yang tengah diproses (Basuki Tjahaja Purnama)," tegas Tito.
Ia meminta agar publik tidak membenturkan persoalan hukum ini dengan unsur SARA. Proses hukum tersebut kini telah memasuki tahap perampungan untuk dilimpahkan ke tingkat kejaksaan.
"Saya selaku Kapolri, saya komitmen untuk mengawal kasus ini sampai dilimpahkan ke kejaksaan, untuk kemudian kejaksaan yang membawanya hingga ke pengadilan," ucap Tito.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA