MBC. Aktivis hak asasi manusia (HAM) Ratna Sarumpaet meminta pemerintah menjelaskan tragedi pelemparan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu kemarin (13/11)
Menurutnya, peristiwa seperti itu sudah banyak dilakukan untuk mengalihkan isu yang sedang marak. Apalagi masyarakat sekarang sedang berkonsentrasi untuk mengawal proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ratna mengatakan, dirinya sudah mempelajari pola-pola pengalihan isu yang kerap dilakukan oleh pemerintah.
"Jangan peristiwa Jakarta, mengorbankan saudara kita di daerah dan mengorbankan kawan-kawan Kristiani. Ini pemerintah harus jelaskan kenapa tiba-tiba ada bom molotov," ujarnya dalam jumpa pers Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta, Senin malam (14/11).
Diketahui, ledakan bom berdaya ledak rendah di Gereja Okumene pada pukul 10.00 Wita mengakibatkan sedikitnya empat korban yang merupakan anak-anak dan balita.
Keempatnya sedang bermain di area parkir sepeda motor, tempat bom itu dilempar pelaku bernama Juhanda dan meledak. Pelaku sempat melarikan diri, namun segera ditangkap dan dibawa ke Mapolresta Samarinda. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA