post image
KOMENTAR
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta (Oso) mengungkapkan bahwa saat ini bangsa Indonesia masih harus menghadapi tantangan yang sangat berat dengan
berbagai bentuk antara lain bahaya narkoba. Namun, yang paling berbahaya adalah tantangan dari dalam negeri sendiri antara lain ancaman konflik antar masyarakat tetkait Pilkada serentak di berbagai daerah terutama pilkada DKI Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Oso dalam sambutan resminya sebelum membuka secara resmi Sosialisasi Empat Pilar MPR kerja sama MPR dengan Pemerintah Aceh, di Aula Pertemuan Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh (14/11).

Acara sosialisasi ini dihadiri Ketua Fraksi Nasdem MPR Prof. Bachtiar Aly, Ketua Fraksi PPP MPR Zainuttauhid Saadi, Ketua Fraksi Hanura MPR Syarifuddin Suding, Plt Gubernur Aceh, Sekda Aceh, Forkopimda Aceh, pejabat Kodam dan Polda Aceh serta sekitar 500 lebih peserta dari kalangan alim ulama, tokoh masyarakat, mahasiswa, akademisi dan masyarakat umum.

Diutarakan Oso, konflik antar masyarakat dalam pilkada serentak sangat berpotensi terjadi, untuk itukah masyarakat harus mewaspadai sinyal-sinyal potensi konflik yang pasti didahului oleh provokasi dengan membawa-bawa suku, agama dan ras dengan maksud untuk mengadu domba antar rakyat.

"Seluruh rakyat harus sadar itu jangan terpancing, sebab kalau sampai terpancing dan terjadi konflik besar yang rugi adalah masyarakat itu sendiri. Konflik akan
menganggu kehidupan masyarakat terutama akan menganggu perekonomian. Investor akan susah masuk sebab merasa tidak ada keamanan. Saya harap jangan ada gangguan dalam momen situasi pilkada, biarkan rakyat menikmati pesta demokrasi secara aman, nyaman. Jika ada yang melakukan hal tidak benar seperti provokasi sehingga menganggu dalam situasi pilkada baik di Aceh atau di derah lain, jangan takut serahkan kepada hukum dan perundangan yang berlaku," katanya.

Tetkait bahaya narkoba, Oso mengingatkan agar masyarakat harus lebih ketat lagi mengawasi anak-anaknya terhadap bahaya narkoba, sebab sampai saat ini masih
banyak narkoba masuk ke Indonesia dan makin banyak kuantitasnya. Faktanya, aparat penegak hukum masih saja sibuk menyita bukan lagi kiloan bahkan berpuluh ton narkoba masuk ke Indonesia.

"Pemahaman Empat Pilar MPR yang di dalamnya ada Pancasila adalah bisa sebagai benteng petahanan bangsa ini dari potensi konflik dan benteng dari serbuan narkoba. Alhamdulillah respon masyarakat terhadap upaya MPR dalam melakukan pemahaman Pancasila sangat bagus dan menurut saya lebih bagus lagi jika soal Pancasila ini masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia," ujarnya seperti dalam rilis MPR.

Plt Gubernur Aceh Mayjend (Purn.) Soedarmo dalam kesempatan itu mengatakan sangat mengapresiasi upaya pemahaman nilai-nilai luhur bangsa seperti Pancasila ke berbagai elemen bangsa Indonesia. Menurutnya, pemahaman Pancasila sangat strategis apalagi di saat-saat ini dalam situasi pilkada serentak yang memanas.

"Kita semua sudah paham situasi politik nasional terutama di Jakarta penuh dengan situasi yang memanas isu-isu yang panas dan ada upaya pemecah belah kesatuan bangsa. Pemahaman Pancasila mengingatkan semua rakyat untuk menyelesaikan semua masalah bangsa dengan musyawarah dan mengedepankan keutuhan bangsa," pungkasnya.[rgu]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa