Terpilihnya pimpinan baru Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtasari Binjai, Idham belum memberikan banyak harapan kepada warga. Keluhan demi keluhan masih mengalir dari masyarakat khususnya para pelanggan, Senin (14/11).
Selain keluhan tentang air kotor dan mati, masyarakat juga mengeluhkan pelayanan PDAM Tirtasari yang bekerja secara manual. Dimana saat ini data para pelanggan dicatat dalam sebuah buku.
Erwin, warga Kecamatan Binjai Utara, mengaku miris melihat kondisi pelayanan PDAM Tirtasari tersebut.
"Minggu kemarin aku ke PDAM mau tanya berapa tunggakan air. Tapi lucu aku rasa, udah zaman maju kayak gini masih manual cara kerjanya," cetus Erwin.
"Aku pikir pelayanannya kayak perusahaan seperti BUMN, semua serba komputer. Kalau kita mau cari data, butuh waktu sebentar sudah ketahuan. Kalau di PDAM, kita harus menunggu dan beberapa pertanyaan dilontarkan kepada sembari mencari data di buku mereka. Inikan makan waktu, apa gak bisa PDAM itu pakai komputer," ucapnya.
Sementara itu, Dirut PDAM Tirtasari Binjai, Idham, saat ditemui masih mengadakan rapat. Namun sejumlah staf PDAM Tirtasari yang ditemui mengaku, kalau saat ini mereka memang kekurangan komputer.
"Tahu sendirilah kayak mana kami sekarang. Mau beli komputer uangnya dari mana. Kalau ada uang, kami pun mau kali pakai komputer," cetus seorang karyawan wanita PDAM dibagian pelayanan.
Diakuinya, mereka juga merasa kesulitan dengan minimnya komputer di perusahaan itu.
"Kalau ada komputer pasti kerja kami lebih mudah. Sulit juga kami kerja harus buka buku untuk cari data. Tapi mau kayak mana lagi, ya kita tunggulah anggarannya," sebut karyawan itu lagi.[rgu]
KOMENTAR ANDA