Presiden Jokowi belakangan gencar menyambangi tempat-tempat pusat keamanan dan militer, seperti Mako Brimob, markas TNI AD, Marinir selain bersafari politik ke ulama-ulama.
Aktivis Ratna Sarumpaet menyebut bahwa langkah Jokowi merupakan langkah "liar" dan tindakan provokatif, seolah-olah rakyat adalah penjahat dan harus dihadapkan dengan militer serta pasukan keamanan.
"Dia malah menjadi provokator. Ini bahaya buat bangsa. Itu mengadu domba," tegas Ratna kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Senin (14/11).
Ratna masih menyesalkan sikap Jokowi pada saat aksi damai 4 November yang enggan bertemu para ulama yang ingin menemuinya. Namun setelahnya Jokowi malah sibuk bersafari kesana-kemari, sedangkan saat ulama datang ke Istana beramai-ramai, ia malah enggan menemui.
"Ulama datang ingin bertemu, dia lecehkan. Ini orang (Jokowi) menghina ulama saya," kata Ratna lagi.
Ratna juga mengingatkan kepada seluruh penyelenggara negara agar berhati-hati dan tidak menganggap enteng persoalan bangsa saat ini. Karena satu orang, yaitu Ahok, semua elemen bangsa dikorbankan, dan ribut hingga saat ini.
Ia melihat, manuver-manuver politik yang dilakukan Presiden Jokowi harus ditegur dan diingatkan.
Rakyat marah karena kitab suci mereka dibawa-bawa. Sementara Presiden Jokowi seolah akan membenturkan gerakan rakyat dengan tentara.
"Ini terjadi pembodohan, tidak ada yang menegur. Dia menari kesana-kemari sesuka hari, seolah-olah republik ini punya dia," demikian Ratna. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA