Sejumlah kader Demokrat yang menamakan diri Forum Penyelamat Partai Demokrat Sumut diantaranya Muhammad Yusuf Tambunan dan Bonar Sembiring menyatakan penolakan mereka atas hasil Musyawarah Daerah III DPD Demokrat Sumatera Utara yang berlangsung pada 18 Oktober 2016 lalu di Hotel Polonia, Medan.
Menurut mereka pelaksanaan Musda tersebut sarat dengan pelanggaran AD ART partai dan juga dugaan politik uang sehingga prosesnya berjalan dengan sangat
cepat dimana JR Saragih terpilih sebagai Ketua DPD Demokrat Sumatera Utara periode 2016-2021.
M Yusuf Tambunan dalam keterangan di Hotel Antares, Medan, Senin (7/11) kemarin mengatakan, beberapa pelanggaran yang terjadi diantaranya tidak dijalankannya tata tertib dalam musda tersebut. Kemudian hadirnya Ketua OKK DPP Partai Demokrat, Jenderal TNI (Purn) Pramono Edy hanya semata-mata untuk memilih ketua, bukan memberikan pencerahan politik bagi kader dan pengurus yang menurut mereka melanggar rambu-rambu UU no 2 tahun 2008
Lebih miris lagi menurut mereka, pada Musda tersebut tidak ada laporan pertanggungjawaban keuangan yang disampaikan. Padahal, Partai Demokrat dalam 5 tahun selalu mendapat bantuan hibah dari Pemprovsu sebesar Rp 1 miliar per tahun. Hal ini juga ditambah dengan ketidakjelasan kondisi mobil ambulance partai.
Penolakan hasil musda ini menurut Yusuf Tambunan sudah mereka sampaikan kepada Ketua Umum Partai, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mereka sudah
menyurati mantan presiden tersebut untuk memperhatikan secara langsung persoalan ini.
"Kami berharap pak SBY memperhatikan hal ini," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA