Kodam I/BB memecat 47 orang personil TNI AD karena meninggalkan kesatuan tanpa alasan yang jelas (disersi) dan juga karena terlibat kasus narkoba. Pemecatan dilakukan secara simbolis pada pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB di Lapangan Benteng, Medan, Senin (7/11) dengan dipimpin langsung Kasdam I/BB Brigjend TNI Tiopan Aritonang. Tiopan menjelaskan dari 47 orang yang dipecat, 36 diantaranya merupakan prajurit yang disersi sedangkan 11 orang lainnya yakni prajurit yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Pemecatan mereka sesuai dengan Keputusan KSAD nomor Kep/889/X/2016 tertanggal 25 Oktober 2016 dan Keputusan KSAD no Kep/828/X/2016 tertanggal 5 Oktober 2016 dan Keputusan KSAD no Kep/803/IX/2016 tertanggal 27 september 2016.
"Mereka terjerumus dari coba-coba menjadi pengguna narkoba," katanya kepada wartawan.
Diantara 47 orang prajurit TNI AD yang dipecat, 3 orang merupakan perwira dimana 1 orang berpangkat Letnan Kolonel bernama Amsal Viktori, 1 orang berpangkat Kapten bernama Sumarto dan 1 orang lainnya berpangkat Letnan Satu Akhmad Yani. Selebihnya berpangkat bintara dan tamtama.
Pemecatan tidak dengan hormat dilakukan secara simbolis terhadap seorang prajurit berpangkat prajurit kepala (Praka). Dihadapan ratusan prajurit, Kasdam membuka baju prajurit tersebut dan menggantinya dengan batik.
Upacara pemecatan prajurit tersebut tidak dihadiri oleh seluruh prajurit yang dipecat. Sebagian besar menurut Kasdam sudah disersi dan tidak diketahui keberadaannya.
Pangdam I/BB Mayjend TNI Lodewyk Pusung dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasdam I/BB menghimbau agar prajurit TNI AD di Jajaran Kodam I/BB tidak pernah mencoba-coba terlibat dengan narkoba yang menurutnya menjadi salah satu strategi perang negara yang dilancarkan oleh negara lain.
"Narkoba saat ini menjadi ancaman kedaulatan negara kita. Ini digunakan untuk menghancurkan generasi Indonesia sehingga kedepan akan mudah dikuasai," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA