Tokoh muda berdarah Tionghoa Hardiyanto Kenneth terus memperlihatkan komitmennya untuk melakukan kegiatan sosial ditengah masyarakat. Ditengah hiruk pikuk aksi unjuk rasa mendesak Ahok ditangkap, ia justru terlihat mendatangi rumah bocah penderita gagal hati (atresia bilier) di Jalan Kapten Sumarsono, Gang Mesjid, Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (4/11). Ia memberikan bantuan tali asih untuk membantu biaya perobatan dan perawatan bocah malang tersebut.
"Kehadiran saya disini, atas dasar rasa prihatin yang mendalam kepada Nafis (2,5) yang mengidap penyakit gagal hati yang telah lama menyerang dirinya, saya berharap dengan hadirnya saya dirumah ini, dapat memberikan solusi dan berharap ada mukzijat dari Tuhan Yang Maha Esa, agar penyakit yang dideritanya dapat sembuh, dan Nafis bisa sehat seperti anak-anak lainnya," ujar Kenneth yang didampingi Sahabat Hardiyanto Kenneth (Sahara).
Kehadiran Hardiyanto Kenneth, disambut haru dan ucapan terima kasih yang mendalam dari Rimbun, nenek Nafis. Dirinya berharap kedatangan tokoh muda Sumut ini dapat memberikan arti bagi cucu nya.
"Nafis ini cucu saya, kami mengetahui kalau Nafis terserang penyakit Atresia Bilier sejak dirinya berusia Dua Tahun, kami selaku keluarga telah membawa Nafis berobat ke rumah sakit, namun penyakitnya belum juga sembuh. Kami berharap hadirnya Hardiyanto Kenneth dirumah kami ini dapat memberikan solusi bagi penyakit yang si derita cucu saya Nafis, terima kasih ya Nak Kenth, semoga Nafis bisa sembuh dan bisa hidup seperti anak-anak lainnya," tutur Rimbun dengan mata berkaca.
Sementara itu, ketua Yayasan Nyfara, Tengku Adri yang juga hadir bersama Kenneth juga mengucapkan terima kasih atas keperdulian tokoh muda Hardiyanto Kenneth, dan dirinya berharap Kenneth dapat mengkampanyekan terkait peduli Atresia Bilier.
"Terima kasih ya bang Kenth, semoga dengan hadirnya abang di rumah Nafis ini, bisa mengkampanyekan untuk mencari donatur dan memberikan solusi untuk Nafis agar bisa sehat kembali, dan tambah nya lagi, harusnya pemerintah dapat memperhatikan masyarakat nya yang mengidap penyakit Atresia Bilier karena hingga saat ini belum ada penanganan yang itensif bagi bocah penderita gagal hati tersebut," demikian Tengku Adri.[rgu]
KOMENTAR ANDA