Membekali semangat nasionalisme bagi pelajar Indonesia yang akan menimba ilmu ke berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri menjadi penting dilakukan.
"Saya kira penting dilakukan membekali semangat nasionalisme bagi pelajar yang akan menimba ilmu ke berbagai perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri agar tetap cinta tanah air walaupun berada di negeri orang," kata Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di TMP Kalibata, Jakarta, Kamis (3/11). Menyambut Hari Pahlawan pada 10 November, Mensos menggelar wisata sejarah bersama 150 pelajar SMA se-Jakarta.
Salah satu cara, kata Mensos, untuk menanamkan semangat nasionalisme adalah dengan mengunjungi Taman Makan Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata, sekaligus melakukan proses tabur bunga di makam para pahlawan.
"Semangat nasionalisme bisa ditanamkan kepada para pelajar, salah satunya dengan mengunjungi TMPN Kalibata dan melakukan prosesi tabur bunga di makam para pahlawan tersebut," ucapnya.
Kunjungan ke TMPN Kalibata, tentu saja tidak hanya prosesi tabur bunga. Melainkan ada pesan yang lebih khusus, yaitu mengenang, meneladani, dan meneruskan cita-cita, serta perjuangan dari para pahlawan.
"Ini pesan mendalam yang harus ditanamkan, diwariskan, serta dibekalkan kepada pelajar agar mereka selalu mengenang, meneladani dan meneruskan cita-cita dan pejuangan para pahlawan bangsa," tandasnya.
Dengan mengenang, meneladani dan meneruskan cita-cita dan perjuangan para pahlawan bangsa. Maka, dimanapun mereka menimba ilmu akan terekam Indonesia dan ketika kembali bisa membangun daya saing bangsa.
"Pelajar harus mengenal, meneladani, meneruskan cita-cita dan perjuangan para pahlawan, sehingga ketika kembali bisa membangun daya saing demi kejayaan bangsa dan negara," katanya.
Ungkapan Presiden Soekarno yang sangat terkenal, yaitu bangsa besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Hal ini menjadi dorongan kuat agar senantiasa menjadikan pahlawan sebagai panutan.
"Sebelum 150 siswa-siswi SMA dari sekolah favorite dan ada dari sekolah bertaraf internasional dilepas perlu diisi dada mereka dengan menjadikan para pahalwan sebagai panutan," tandasnya.
Para pelajar tidak hanya mengunjungi TMPN Kalibata, tapi juga berkunjung ke Lubang Buaya dan Museum Satria Mandala, sebagai upaya mengingatkan bahwa kemerdekaan 71 tahun Indonesia dan NKRI bisa bertahan bukan simsalabim, melainkan melalui perjuangan segenap elemen bangsa.
"Tak hanya ke TMPN Kalibata, mereka juga berkunjung ke Lubang Buaya dan Museum Satria Mandala, untuk mengingatkan kemerdekaan Indonesia 71 tahun dan NKRI itu bukan simsalabim, melainkan melalui perjuangan dari segenap elemen bangsa," tegasnya.
Ada yang bikin terharu dari kunjungan para pelajar tersebut, yaitu ada dari mereka yang mengaku bisa searching dan googling di internet terkait TMPN Kalibata dan nama pahlawan, tapi beda dengan datang langsung.
"Ya, ada yang bikin terharu dari para pelajar itu yang mengaku bisa searching dan googling di internet terkait TMPN Kalibata dan nama pahlawan, tapi mereka mengaku bukan fashion dan stylenya, sehingga datang lansung itu merupakan pengalaman yang spesial dirasakan," katanya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA