
"Keempat perusahaan ini merugi hingga Rp 61 miliar," katanya, Kamis (3/11).
Jumlah ini ditengarai masih mungkin bertambah sebab baru 4 perusahaan yang melapor sebagai korban. Sementara dilokasi menurutnya terdapat 64 perusahaan yang bongkar muat yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI). Bahkan nilai Rp 61 miliar masih untuk 1 jenis modus kejahatan. Sebab, mereka juga menerima laporan mengenai dugaan pidana lainnya seperti penggelembungan jumlah buruh, pembayaran tarif jasa buruh yang tidak sesuai dan lainnya.
"Diperkirakan sudah ratusan miliar rupiah uang hasil pemerasan yang telah terjadi selama bertahun-tahun yang dilakukan di Pelabuhan Belawan Medan," kata Rycko.
Diketahui Polda Sumut melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait pungli atau pemerasan dan penipuan di Pelabuhan Belawan pada Senin (31/10). Penyidik telah menetapkan 4 tersangka dan semuanya ditahan.
Dua tersangka, yaitu Frans Holmes Sitanggang (36), yang merupakan Bendahara Primkop TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) Upaya Karya, dan Sabam Manalu (38), yang merupakan Sekretaris Primkop TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) Upaya Karya. Sabiran Ansar (51), dikenakan Pasal 11 dan Pasal 12b UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No 20 Tahun 2001. PNS Kantor KSOP Pelabuhan Ambon yang juga bekas Manajer UUJBM Primkob TKBM Upaya Karya ini disangka telah melakukan tindak pidana korupsi.
Sementara 1 orang lainnya, Zulkarnaen Pasaribu, dijerat dengan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.[rgu]
KOMENTAR ANDA