Kementrian Pariwisata dan Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba sepakat untuk menyusun kumpulan dokumen-dokumen penting (dossier) Geopark Kaldera Toba untuk diajukan kembali ke badan Unesco Global Geopark. Kegiatan menyusun dossier tersebut secara resmi telah disepakati dalam FGD Penyusunan Dossier Geopark Kaldera Toba yang diselenggarakan di Achmad Tahir Hotel of Medan Tourism Academy, Medan, pada 31 Oktober - 1 November 2016. Kegiatan FGD ini juga turut dihadiri oleh Ketua Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, Ary Prasetyo.
Gagarin Sembiring sebagai anggota kelompok pakar dalam Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba menyambut baik penyusunan dossier Geopark Kaldera Toba 2016.
"Saya sangat menyambut baik upaya penyiapan dan pengajuan kembali dossier Geopark Kaldera TOba di tahun 2016 ini. Penyusunan dossier ini harus dipacu mengingat jadwal terakhir diserahkan ke Unesco pada 30 November ini," katanya saat diwawancarai MedanBagus.com, Rabu (2/10).
Gagarin menegaskan, hal yang sangat penting untuk dipersiapkan dalam penyusunan dossier tersebut adalah menyiapkan kondisi lapangan sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan Unesco pada sidang GGN di Jepang pada 2015 lalu.
"Pada saat Unesco datang untuk menilai kesiapan kita di lapangan pada April 2017 nanti, semua rekomendasi Unesco itu sudah berbentuk operasional," tegasnya.
"Apabila rekomendasi berbentuk operasional itu tidak dilaksanakan di lapangan, maka dossier yang sudah disusun jangan diserahkan," sambungnya.
Untuk itu, Gagarin berharap pemerintah daerah dan pemerintah pusat bisa saling bersinergi dan berkomitmen dalam mempersiapkan segala rekomendasi operasional untuk Geopark Kaldera Toba menuju Unesco Global Geopark.
"Disisi itulah kita berharap komitmen dan peran pemerintah pusat bisa bersinergi dengan pemerintah daerah. Dalam beberapa persiapan dan pekerjaan fisik yang diperlukan, kita berharap Badan Pengelola juga bisa bekerjasama dengan pihak ketiga atau CSR Perusahan yang punya visi dan misi yang sama dengan Geopark," tandas Gagarin.[sfj]
KOMENTAR ANDA