Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Barat menyerukan semua pihak untuk meninggalkan egosektoral dan bersinergi membangun pemuda mandiri, motekar, dan peduli lingkungan.
"Pemuda Muhammadiyah Jabar harus motekar, selalu kreatif, gigih dan banyak akal. Ini yang akan jadi fokus gerakan kami empat tahun kedepan," ujar Ketua PWPM Jawa Barat, Iu Rusliana saat Launching Jabar Ber-Aksi di Aula Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Sukabumi, Jawa Barat (Sabtu, 29/10).
Iu Rusliana mengatakan, dalam membangun Jabar yang lebih baik, kolaborasi dan partisifasi aktif semua pihak sangat dibutuhkan. "Ayolah duduk bersama, jangan hanya ingin tampil sendiri-sendiri. Sudah ngga jaman lagi kita ego masing-masing. Agenda pembangunan kepemudaan di Jawa Barat ini sangat banyak, dan ingat ada 15 juta pemuda lebih yang harus jelas mau diapakannya," tegasnya.
Agenda Jabar Beraksi ini, terang Iu Rusliana, tidak hanya dilaksanakan di Sukabumi saja, namun akan berlanjut di berbagai wilayah di Jawa Barat. "Akan ada agenda di Tasikmalaya dan Cirebon," kata Iu.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat sangat mendukung agenda yang diusung oleh angkatan muda Muhammadiyah Jawa Barat tersebut. "Muhammadiyah reugreug, dalam hal ini pemuda melakukan upaya yang mandiri, motekar. Kemandiriannya sudah cukup teruji," tutur M Rizal Fadillah dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut.
Kegiatan Jabar Ber-Aksi ini, ujar Rizal, merupakan aksi nyata pemuda untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan mencari ladang pahala. Oleh karena itu, Rizal mendoakan agar agenda ini dapat berjalan dengan sukses demi kemajuan Jawa Barat.
Dukungan terhadap kegiatan Jabar Beraksi disampaikan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Barat, Agung Suryamal Sutisno yang juga hadir dan menyampaikan orasi. Menurutnya, pemuda sebagai tulang punggung negara dan harus senantiasa aktif dan inovatif dalam membangun bangsa.
"Pemuda ujung tombak negara di seluruh dunia. Indonesia bangkit karena pemuda. Saya sangat mendukung Jabar Beraksi," kata Agung.
Agung mengingatkan, tantangan pemuda zaman sekarang bukan lagi pertarungan fisik melainkan pertarungan kecerdasan. Apalagi era globalisasi menuntut pemuda harus bertarung dalam persaingan yang sengit. "Dengan Jabar Motekar, kami akan dorong lahirnya lebih banyak lagi saudagar di Muhammadiyah," kata Agung sambil mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk melakukan jihad ekonomi.
Di tempat sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, menegaskan bahwa jika bangsa Indonesia ingin eksis, terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu pengetahuan dan kemandirian.
Dari segi pengetahuan, papar Iwa, masyarakat khususnya pemuda harus melek teknologi. Selain itu, penguasaan bahasa terlebih lagi bahasa yang mendunia seperti bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa Mandarin.
Kemudian, dari sisi kemandirian, Iwa menyoroti bidang wirausaha. Iwa mengatakan, penduduk di Jawa Barat menduduki posisi terbesar dengan total 40,6 juta jiwa pada tahun 2015. Bahkan perindustrian manufaktur 60 persen berkontribusi pada Produk Domestik Bruto Jawa Barat. Ditunjang dengan berbagai potensi dan hasil alam di Jawa Barat dapat menjadi sumber perputaran ekonomi yang cukup pesat.
Iwa pun menyampaikan, sarana pembangunan akan terus ditingkatkan di Jawa Barat. Dan pembangunan Tol BOCImI (Bogor, Ciawi, Sukabumi) sedang dalam proses. Sehingga, dengan adanya kondisi seperti ini, Iwa berharap, pemuda Jawa Barat terutama Pemuda Muhammadiyah dapat turut serta mengambil peran penting dalam pembangunan perekonomian dan kemajuan Jawa Barat.
"Jangan sampe kita cuma jadi penonton," ujar Iwa memberi semangat pada PWPM Jabar. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA