Gerakan Boemi Poetera memperingati hari Soempah Pemoeda dengan menggelar Festival Tari Kreasi Melayu 2016 tingkat Sekolah Dasar di Kedai Budaya Sri Laela Manja, Anjungan Boemi Poetera, Jalan Setia Budi No 39/B, Medan, Jumat (28/10). Festival yang diikuti 11 sekolah dasar tersebut dikatakan deklarator Boemi Poetera sebagai upaya untuk menanamkan nilai Soempah Pemoeda dan kebudayaan sejak dini.
"Selain memperingati hari Soempah Pemoeda, festival ini merupakan upaya Gerakan Boemi Poetera untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan sejak dini. Itulah mengapa festival ini pesertanya siswa-siswi sekolah dasar," kata Tengku Zainuddin saat diwawancarai MedanBagus.com.
Zainuddin menjelaskan, tantangan zaman yang kian mengancam ketahanan budaya harus disikapi dengan baik. Salah satu hal yang dapat menepis pengikisan budaya oleh tantangan zaman tersebut yaitu menanamkan nilai maupun praktik budaya sejak anak berusia dini.
"Tantangan zaman semakin tinggi. Kalau tidak kita tanamkan nilai dan praktik budaya itu kepada anak-anak kita sejak dini, maka mereka bisa lupa akan budayanya," jelasnya.
Festival ini dipersiapkan dan diselenggarakan dengan usaha-usaha kesukarelaaan para relawan Gerakan Boemi Poetera, tanpa bantuan dari pemerintah setempat.
"Acara ini sama sekali tidak ada bantuan dari pemerintah. Tapi harus digarisbawahi, ini tidak menunjukkan kita anti pemerintah," ujar Zainuddin.
Tengku Zainuddin mengungkapkan bahwa hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan bahwa penanaman budaya harus dilakukan dari dan oleh masyarakat akar rumput.
"Kita sama sekali tidak anti pemerintah. Kita ingin menegaskan bahwa penanaman budaya itu harus dilakukan dari dan oleh masyarakat akar rumput," tandasnya.[sfj]
KOMENTAR ANDA