Peringatan hari Sumpah Pemuda menjadi momen tepat bagi kalangan pemuda Indonesia untuk mengakhiri konservatisme politik yang terjadi di Indonesia. Hal ini disampaikan pengamat politik Universitas Sumatera Utara, Faisal Mahrawa terkait momen peringatan Sumpah Pemuda hari ini, Jumat (28/10).
Menurut Mahrawa, saat ini andil pemuda dalam kepemimpinan di Indonesia semakin minim akibat sikap konservatisme partai politik yang masih terus mengutamakan golongan tua pada pucuk pimpinan. Kondisi ini menurutnya memunculkan keprihatinan sebab bangsa ini akan semakin terperosok dalam keterpurukan akibat tidak terbenamnya andil pemuda dalam kepemimpinan.
"Politik menjadi keniscayaan bagi anak muda hari ini," katanya.
Faisal menjelaskan, kepemimpinan pemuda dalam bidang politik dan juga pemerintahan merupakan hal yang harus mulai direbut saat ini. Kondisi seperti ini menurutnya bukan sebagai bentuk penyangkalan sejarah, sebab pada masa perjuangan juga pemudalah yang selalu tampil dalam berbagai momen baik perundingan maupun dalam hal perjuangan dengan mengangkat senjata.
"Jadi menurut saya bukan sebuah yang Ahistoris jika pemuda kemudian mengambil tampuk-tampuk pimpinan yang ada," ungkapnya.
Kehadiran beberapa partai politik yang dipelopori anak muda menurut Mahrawa saat ini sudah mulai muncul salah satunya yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai ini menurutnya menjadi representasi yang tepat untuk mendorong anak muda agar semakin terlibat dalam berbagai kehidupan politik di Indonesia.[rgu]
KOMENTAR ANDA