Setelah berkunjung ke China pekan lalu, kini Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengunjungi Jepang. Di tengah pemberitaan miring soal gaya Duterte yang slenge-an, pihak protokoler Negeri Sakura cemas, jika Sang Presiden bakal berlaku tidak sopan di depan Kaisar Akihito.
Duterte dijadwalkan bertemu dan akan melakukan makan malam dengan Akihito, sosok yang sangat dihormati di Jepang. Sebab, dalam pertemuan dengan Presiden Xi Jinping, di Beijing, Duterte terlihat mengunyah permen karet.
Di Jepang, ini adalah sikap tidak sopan. Tidak hanya itu, Duterte juga terlihat banyak berdiri dengan tangan dimasukkan ke dalam saku celana. Hal ini juga termasuk sikap tidak sopan dalam tata krama Jepang.
Sejak kedatangannya di Jepang pada Selasa (25/10), Duterte belum mengeluarkan perkataan kasar atau melakukan tindakan tidak sopan. Pertemuan Duterte dengan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Rabu (26/10) berjalan lancar tanpa cela.
Namun, di akhir kunjungan kenegaraan pertamanya ke Negeri Matahari Terbit ini akan ditutup dengan acara ramah-tamah dengan Akihito (82). Banyak pasang mata akan melihat bagaimana tindak tanduk Duterte selama bertemu Akihito.
Pengamat menilai sikap Duterte kepada Kaisar selama pertemuan akan menunjukkan bagaimana kedekatan dan sikap Filipina ke Jepang ke depannya.
"Kedua negara selama ini sangat dekat. Saya harap Presiden Duterte ingat itu dan tidak merusaknya," ujar bekas Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera saat diwawancara Fuji TV, kemarin.
Di sosial media pun banyak yang mengkhawatirkan bagaimana sikap Duterte selama bersama Akihito.
"Semoga berjalan lancar. Saya harap dia tidak mengunyah permen karet seperti di China," kicau salah satu pengguna Twitter.
"Duterte, saya mohon, tolong bersikap santun di depan kaisar," mohon Kuinee di Twitter lainnya.
Di tengah kekhawatiran ini, profesor Ilmu Politik dari Chiba University. Seiichi Igarashi yakin Duterte akan bersikap santun.
"Saya tidak tahu apa yang akan dia katakan. Namun, dia adalah orang yang pro-Jepang. Dia tidak akan berkata atau bertindak yang membuat Jepang kesal," ujar Igarashi.
Usai bertemu PM Abe, Duterte menggambarkan Jepang sebagai sebagai "teman spesial yang lebih dekat daripada saudara." Duterte juga menyebut akan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, aturan hukum, dan penyelesaian sengketa secara damai, termasuk soal Laut China Selatan.
"Kami telah mengambil langkah untuk meyakinkan bahwa ikatan kita tetap hidup dan akan mendapatkan kekuatan yang lebih besar di tahun-tahun mendatang," ujar Duterte.
Abe juga mengatakan, dia menyambut upaya Duterte untuk meningkatkan hubungan Filipina dengan China. Menurut Abe, kedua pemimpin tersebut telah sepakat menyelesaikan sengketa maritim secara damai. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA