MBC. Pemerintah Jokowi-JK tengah gencar memberantas peredaran narkoba di negeri ini. Pemerintah bahkan tidak segan-segan untuk mengeksekusi mati gembong-gembong narkoba. Namun sayangnya, masyarakat justru menilai pengguna narkoba sekarang ini semakin banyak.
Demikian temuan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) lewat survei bertajuk "Dua Tahun Pemerintah Jokowi-JK: Evaluasi Publik Nasional" yang dirilis di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Minggu (23/10).
"Sekitar 48 persen warga menilai bahwa penggunaan narkoba sekarang semakin banyak," ujar Direktur Program SMRC, Sirojuddin Abbas.
Sementara masyarakat yang menilai penggunaan narkoba semakin sedikit hanya sekitar 22 persen dan yang merasa tidak ada perubahan atau sama saja dengan tahun lalu sebesar 16 persen.
Survei ini memiliki jumlah responden 1.220 orang dengan responden yang dapat diwawancara secara valid sebesar 1.035 atau 84,8 persen. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara yang terlatih. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error sebesar plus minus 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara lapangan dilakukan pada 13 hingga 17 Oktober 2016.[hta]
KOMENTAR ANDA