Ratusan mahasiswa yang tergabung dari Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus Sumatera Utara Peduli Indonesia melakukan aksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (20/10). Aksi ini mereka lakukan untuk menyampaikan beberapa pernyataan seputar 2 tahun kepemimpinan Jokowi-JK di Indonesia.
"Aksi ini kami lakukan terkait evaluasi kepemimpinan Jokowi-JK selama dua tahun menjabat sebagai presiden Indonesia," kata,
Ketua Badan Koordinasi (Badko) HMI Sumut, Septian Fujiansyah Chaniago.
Septian mengatakan persoalan tentang kesejahteraan masyarakat masih menjadi PR utama pemerintahan Jokowi-JK. Menurut mereka Jokowi-JK masih condong memilih warga asing untuk bekerja dibanding warga pribumi sehingga membuat rakyat tidak kunjung mencapai kesejahteraan.
"Banyak tenaga kerja lokal yang bisa dimanfaatkan untuk bekerja di negara Indonesia. Tapi malah tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia, sampai kuli bangunan juga di impor dari luar negeri," ucapnya.
Dalam aksi tersebut Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus-Sumatera Utara Peduli Indonesia meminta kepada pemerintah Jokowi-Jk untuk menghentikan Politik Pencintraan, menjalankan pemerintah yang berorientasi kepada kepentingan rakyat bukan pemodal dan usut tuntas kasus korupsi besar.
"Kalau pemerintah Jokowi-Jk bisa melaksanakan itu. Rakyat bisa hidup tentram dan sejahtera," pungkas Septian
Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus tersebut terdiri dari enam aliansi mahasiswa yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Al-Wasliyah (HIMMAH), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia dan PMII.[rgu]
KOMENTAR ANDA