Banyak cara dan jalan yang santun untuk JR Saragih, Bupati Simalungun dalam memberikan pelayanan kepada tamu yang datang. Seperti pada hari Rabu (19/10/) kemarin yang bertepatan dengan agenda kerja upacara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-97 TA 2016 KODIM 0207/Simalungun.
Usai melangsungkan kegiatan upacara tersebut bersama Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI M. Erwin Syafitri yang didampingi Brigjend Pol Adhi Prawoto, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumut, JR Saragih menawarkan secangkir kopi yang langsung dibuat dari mesin pembuat kopi di halaman rumah dinasnya di Saribu Dolok.
"Kopi ini sangat paten dan nikmat rasanya. Apalagi membuatnya di blend dengan cara yang halus. Jadi, ampas kopinya pun halus. Tapi rasanya sangat nikmat dan beraroma harum," urai JR Saragih kepada para petinggi TNI, layaknya seorang barista.
Setelah menawarkan secangkir kopi, Ia pun menghampiri para personil penerjun yang pada hari itu melakukan atraksi terjun payung dalam rangkaian upacara penutupan TMMD. Para penerjun payung yang berjumlah 12 orang ini melakukan atraksinya di atas ketinggian 5000 kaki dari permukaan tanah.
Dalam atraksi tersebut, memang tidak seluruhnya berjalan mulus. Ada satu orang yang mengalami insiden ringan tidak mendarat tepat di area lapangan terbuka yang telah ditentukan untuk pendaratan. Akibat insiden ini, penerjun bernama Bayu HPW mendapat luka ringan di jari manisnya.
Melihat insiden tersebut, JR Saragih pun menghampiri penerjun tersebut saat rehat untuk memastikan keadaannya. "Pihak medis tolong diteliti dan cek ulang lagi keadaan Bayu. Jangan segan-segan untuk minta pertolongan medis kepada tim yang ada di samping kalian," ungkap Bupati Simalungun tersebut.
Sementara itu, penerjun payung dari TNI AD, Bayu HPW mengatakan, insiden ini hanya luka ringan di jari tangan sebelah kiri. Dan kejadian untuk mendarat di landasan memang tidak selamanya mulus. Dari sekian banyak penerjun pasti ada satu atau dua yang gagal. Dan saat mendarat, Ia sempat menabrak atap seng pedestrian sekolah Efarina.
"Tadi saat mendarat, memang ada salah perhitungan dan faktor alam juga. Selain angin yang terlalu kencang, saya mendaratnya terlalu pendek. Sehingga saat mendarat tidak sesuai di lokasi," ucap Bayu.
Setelah memastikan keadaan sang penerjun, selang setengah jam JR Saragih pun menyapa dan menyambut tamu lainnya yaitu dari Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Kabupaten Simalungun.
Bakhtiar Sinaga, Ketua KAHMI Kabupaten Simalungun mengatakan bahwa KAHMI dengan perspektif dan paradigma baru menyatakan siap dan mau bersinergi dengan pemerintah daerah setempat. "KAHMI dengan semangat baru ini siap mendukung keberlangsungan dan program pembangunan di Simalungun, dalam konteks kebangsaan," tambah Bakhtiar.
Mendengar hal ini secara langsung, JR Saragih selaku kepala daerah Simalungun sangat mengapresiasi langkah KAHMI. Pemerintah Kabupaten Simalungun selalu terbuka kepada organisasi manapun sepanjang bermanfaat bagi umat dan atau masyarakatnya.
"Tujuan inti dari Organisasi itu diantaranya adalah membangun, memberikan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat serta tidak melanggar aturan yang ada. Jika memang demikian, kami siap bersinergi. Bahkan tidak ragu-ragu untuk memberikan dukungan," tutup JR Saragih.[rgu]
KOMENTAR ANDA