post image
KOMENTAR
Banjir yang kerap melanda kabupaten Langkat dalam dua bulan terakhir, menyebabkan ribuan hektar lahan pertanian terendam air.

Dari data dinas pertanian kabupaten Langkat, lahan persawahan yang terendam, tersebar di 8 kecamatan di kabupaten Langkat. Terbanyak di kecamatan Hinai, Stabat, Babalan, dan Tanjung Pura.

Bahkan dari jumlah tersebut, sedikitnya 899 Hektar dipastikan telah Puso, atau rusak dan mati.

Banjir yang terjadi sejak September hingga pertengahan Oktober ini, sedikitnya telah empat kali merendam lahan persawahan warga. Lahan padi yang Puso, umumnya adalah lahan yang baru saja di tanami padi oleh sang pemilik. Karena disaat banjir terjadi, kebanyakan tanaman padi tersebut ikut terendam.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Langkat Nasiruddin menyatakan, pihaknya akan mengajukan bantuan berupa benih padi ke Pemerintah Provinsi Sumut.

"Kita akan segera ajukan bantuan ke pemprovsu, hal itu untuk mengurangi kerugian para petani," ucapnya.

"Selain itu, sebagian petani yang lahannya terendam banjir sudah mengikuti Asuransi Usaha Pertanian, dan akan mendapat ganti claim sebesar enam juta, untuk tiap hektar tanaman padi yang Puso," tambahnya.

Ditambahkan Nasiruddin, selain tanaman padi, sebanyak 220 Hektar lahan jagung, kacang Tanah, umbi umbian, juga ikut rusak akibat rendaman banjir empat kali berturut turut selama dua bulan terakhir.

Kerugian petani akibat banjir ini, ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel