Puluhan warga Medan Labuhan dan anak SD dari Yayasan SD Berdikari melakukan aksi protes atas kerusakan jalan dan banjir yang melanda pemukiman mereka. Aksi protes ini dilakukan dengan memblokir Jalan di Simpang Kantor, Jalan Titi Pahlawan, Medan Labuhan, Kamis (13/10).
Dalam kasi tersebut puluhan anak SD tersebut memampangkan berbagai karton bertuliskan tuntutan mereka agar pemerintah segera memperbaiki jalan dan drainase sehingga mereka terbebas dari banjir.
"Bapak yang terhormat, berbulan-bulan kami menderita, sebentar belajar sebentar tidak belajar. Apakah bapak/ibu tega melihat mereka begini. Janganlah jadi ABS (asal bapak senang)/AIB (Asal Ibu Senang) sedangkan orang lain menderita," demikian tulisan pada poster yang dibawa salah seorang siswa SD.
Camat Medan Labuhan, Arrahman Pane sendiri langsung turun menyahuti aspirasi warga yang melakukan aksi protes tersebut. Ia datang ke titik aksi dan memberikan pemahaman kepada warga mengenai status jalan dan kewenangan dalam memperbaiki jalan tersebut.
"Saya berikan pemahaman bahwa itu kan statusnya jalan provinsi, jadi kewenangannya ada di Pemprovsu. Tapi namanya warga kan yang mereka tau ya jalan dan drainase mereka harus diperbaiki agar tidak banjir," ungkapnya.
Sulitnya memberikan pemahaman kepada warga tersebut membuat Camat melakukan beberapa kebijakan. Pihak kecamatan menurutnya akan menyurati Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara dengan melampirkan tanda tangan seluruh warga yang mendesak agar jalan dan drainase disana diperbaiki.
"Kami akan memfasilitasi tuntutan mereka, mulai tadi saya sudah perintahkan kepling mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan agar jalan di perbaiki. Kalau sudah terkumpul (tanda tangan) besok suratnya akan lansung kami layangkan," ungkapnya.
Setelah penjelasan tersebut, warga kemudian membubarkan diri.[rgu]
KOMENTAR ANDA