Pemerintah Kota Medan melalui Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, Armansyah Lubis sendiri menyatakan menolak memberikan bantuan kepada International Organization for Migration (IOM). Hal ini disampaikannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi A DPRD Kota Medan bersama pihak Imigirasi, Aliansi Masyarakat Pribumi, Pemko Medan dan lembaga International of Migration (IOM) selaku badan PBB yang menjamin para pengungsi tersebut.
Kata Armansyah, warga Kota Medan menilai Pemko tak adil dengan pemberian bantuan ke pengungsi. Pasalnya, warga Kota Medan masih membutuhkan bantuan dari pemerintah.
"Jujur saja. Karena IOM mendatangi saya dan tak mendapatkan solusi. Mereka (IOM) menjumpai Pal Wakil. Tapi saya sudah sampaikan ke Pak Wakil tentang kondisi ini.Masyarakat marah kenapa pengungsi dibantu. Masyarakat tidak mau tahu akan hal ini kami akan jadi serangan nantinya ," katanya, Rabu (12/10)
Armansyah menjelaskan bentuk permintaan IOM yakni pengungsi meminta bantuan fasilitas tenaga kerja bahasa Inggris kepada anaknya. Lalu, meminta kerja sama mencari penampungan lagi. Akibat ini, warga yang berada di tujuh lokasi penampungan melakukan protes.
"Saya juga ingin menyampaikan kepada seluruh warga bahwa dana penampungan pengungsi bukan menggunakan dana APBD. Terkadang masyarakat berpikir kita menggunakan dana APBD Kota Medan karena mereka bisa hidup "enak" di kota ini ," ujarnya.
Pria yang disapa Bob ini juga mengatakan pihaknya sudah berungkali meminta IOM agar menyampaikan kepada publik bahwa pengungsi ini mendapat bantuan dengan jumlah yang cukup besar.
"Masyarakat sudah resah atas keberadaan pengungsi ini. Dan saya sudah melihat langsung bagaimana kehidupan mereka yang terlalu enak di Kota Medan, tapi berungkali saya minta IOM menyampaikan kepada publik atas bantuan kehidupan yang didapatkan serta bukan dari Pemko Medan ,tapi sampai sekarang IOM tidak mau," tegasnya yang langsung menyebutkan beberapa lokasi baik dikawasan Tomang Elok, Jalan Setia Budi dan lainya yang secara perlahan sudah membaur kepada masyarakat.
Pihak IOM diwakili Abdul Riza didesak pihak Komisi A DPRD Kota Medan sendiri mengaku keberatan untuk mengungkapkan bantuan yang rutin diterima para pengungsi.
"Itu hanya uang makan saja," katanya singkat.
Usai rapat pertemuan saat, Abdul Riza sendiri tetap terkesan tertutup perihal penanganan para imigran asal Iran, Sudan, Afghanistas dan Myanmar yang berjumlah ribuan orang di Medan. Ia hanya mengatakan pihak IOM terus menghimbau para pengungsi agar menjaga sikap.
"Tidak semua pengungsi seperti itu. Masih ada banyak lagi yang baik ," kilahnya.
Diberitakan sebelumnya RDP ini digelar atas keresahan warga yang diwakili oleh Aliansi Masyarakat Pribumi akibat banyaknya sikap para pengungsi yang dinilai diluar batas kewajaran. Pihak Aliansi Masyarakat Pribumi bahkan sempat mengancam akan melakukan sweping karena menilai pihak IOM melakukan pembiaran dengan hal tersebut.[rgu]
KOMENTAR ANDA